Liputan6.com, Surabaya- Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengirimkan bantuan untuk penanganan gempa di Sulawesi Barat. Unair mengirim 18 dokter yang tergabung dalam Tim AJU I dan kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA).
Tim AJU I juga bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur dan IDI Surabaya. Mereka diminta hadir menggantikan fungsi rumah sakit di lokasi bencana yang sudah tidak bisa beroperasi.
“Kapal RSTKA berangkat dari Surabaya Minggu dini hari dan dibutuhkan waktu sekitar tiga hari untuk sampai ke Makassar, Sulawesi Selatan,” ujar Sekretaris Yayasan Ksatria Medica Airlangga atau pengelola operasional RST Suwaspodo Henry Wibowo, seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (17/1/2021).
Advertisement
Baca Juga
Ia menuturkan tim bertugas melakukan survei lokasi bencana dan mengumpulkan kebutuhan apa yang kurang di lapangan. Selanjutnya, Tim AJU I berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo dan Rumah Sakit Unair.
Tim dari Unair menyiapkan lebih dari 1.000 alat tes rapid antigen, alat pelindung diri (APD) hazmat, peralatan laboratorium, masker N95, dan pembersih tangan. Ada pula lima tenda besar ukuran 4x8 meter yang dikhususkan untuk memisahkan pasien yang aman dan sebagai tempat istirahat tim.
Selain itu, tim membawa bantuan logistik makanan, pakaian, dan buku untuk anak-anak di sana.
"Tentu, kami berharap mendapatkan dukungan maupun bantuan semua pihak. Termasuk fakultas di Unair. Kami membutuhkan mahasiswa, terutama mahasiswa perikanan dan kesehatan masyarakat sebagai trauma healing-nya masyarakat pesisir," ucapnya.