Sukses

Polda Jatim Gandeng ITS Periksa Jalan Ambles di Tol Surabaya-Gempol

Dwi menjelaskan, perbaikan jalan ambles itu bisa memakan waktu cukup lama. Ia menyebut, perbaikan diperkirakan memakan waktu sekitar 30 hari.

Liputan6.com, Surabaya - Kasat PJR Polda Jatim AKBP Dwi Sum Rahardi mengatakan, pihaknya bersama Jasamarga berkoordinasi dengan para pakar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dalam menindaklanjuti amblesnya jalan tol KM 06+200 jalur A (arah Gempol).

"Ini sudah kami koordinasikan dengan pihak Jasamarga. Pihak Jasamarga juga melibatkan tenaga tenaga ahli ITS untuk melakukan riset terhadap ke kondisi jalan, baik struktur maupun kondisi tanah, apa saja penyebabnya lalu bagaimana cara mengatasinya," ujarnya, Rabu (27/1/2021).

Dwi menjelaskan, perbaikan jalan tol ambles itu bisa memakan waktu cukup lama. Ia menyebut, perbaikan diperkirakan memakan waktu sekitar 30 hari.

"Diperkirakan, semalam bisa diperbaiki. Namun, kenyataannya meluas menjadi satu minggu dan bisa lebih panjang lagi. Mungkin saat ini, bisa memperkirakan waktu hampir satu bulan bahkan bisa lebih," ucapnya.

Sembari menanti perbaikan jalan tol ambles tersebut, Dwi menegaskan pihaknya juga tengah berupaya melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) terhadap sejumlah pengguna jalan tol. Mulai dari melakukan kontra flow, penggunaan satu lajur di sisi jalur cepat, hingga mengalihkan arus ke jalur-jalur alternatif.

"Upaya-upaya kita saat ini kita hanya menggunakan satu lajur yaitu lajur cepat supaya tidak mengakibatkan antrean yang panjang, terutama dari arah Dupak atau arah Perak menuju arah Waru," ujarnya.

Ia pun mengimbau agar para pengguna jalan untuk lebih bersabar dan berhati-hati. Apabila memang membutuhkan waktu yang cepat untuk berkendara, ia merekomendasikan pengguna roda empat untuk menggunakan jalur arteri yang ada.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tunggu Perkembangan

"Bisa menuju wilayah barat atau wilayah selatan, lewatnya nanti di Bundaran Satelit. Untuk rekayasa lalu lintas kita hanya menutup lajur satu dan dua, jadi hanya menggunakan lajur tiga," ucapnya.

Dwi menegaskan, pihaknya saat ini masih menunggu rekomendasi dari tenaga ahli yang berkompeten dari pihak ITS apabila struktur jalan ini bisa dilalui untuk dilakukan kontra flow.

"Kami akan lakukan kontra flow namun, dengan berbagai catatan terutama dari arah Waru menuju Tanjung Perak. Kami berharap semoga cepat bisa teratasi sehingga pengguna jalan bisa menggunakan fasilitas dengan baik," ujarnya.