Liputan6.com, Surabaya - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengungkapkan, sampai saat ini sudah 80 persen lebih tenaga kesehatan yang mendapat vaksinisai Covid-19 kedua atau setara 25 ribu lebih dari total 31.840 tenaga kesehatan yang ada.
“Ini adalah rangkaian untuk penyuntikan kedua. Dari proses vaksinasi yang sudah kita lakukan setelah dibuka dua minggu ini Alhamdulillah berjalan lancar,” ujarnya di Surabaya, Jumat (29/1/2021).
Dari total yang sudah mendapat vaksinasi, Whisnu mendapat laporan terdapat kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) namun jumlahnya sangat kecil.
Advertisement
“KIPI ada itupun ringan hanya 0,1 persen atau sekitar 30-an kejadian KIPI. Tentu ini jadi motivasi bagi masyarakat Surabaya agar tidak takut lagi, ini juga merupakan salah satu ikhtiar kita untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Karena itu, saat ini Pemkot Surabaya terus mempercepat proses imunisasi di Surabaya. Untuk tahap awal ini ditarget penyuntikan pertama tuntas 31 Januari, baru pada awal Februari dalam dua minggu bisa tuntas penyuntikan kedua bagi SDM kesehatan.
"Setelah itu, minggu ketiga insya Allah sudah bisa mulai tahap dua yakni buat petugas pelayan publik. Dengan waktu yang cepat, kita harap proses penyuntikan ke masyarakat bisa berjalan dalam waktu yang cepat juga," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jadi Motivasi
Kipi 0,1 persen hanya 30 kejadian kipi ringan ini jadi motivasi bagi masyarakat surabaya agar tidak takut lagi ini salah satu ikhtiar kita memutus mata rantai oenyebaran covid-19.
Ke-16 forkopimda yang melaksanakan vaksin Covid-19 kedua ini adalah Plt Walikota Surabaya, Istri Plt Walikota Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, Danrem 084/Bhasakara Jaya, Kajari Tanjung Perak, Kajari Surabaya, Ketua IDI Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak
Selanjutnya, Kakanwil Kemenag Surabaya, Perwakilan RSUD dr Soewandhie, Tim Penggerak PKK Kecamatan Tambaksari, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Surabaya, Ketua DPRD Surabaya, Wakil Ketua DPRD Surabaya, Ketua PPNI Surabaya dan Kepala Pengadilan Negeri Surabaya.
Advertisement