Sukses

Melihat Keindahan Kristal Stalagmit-Stalaktit Gua Baru di Tuban

Dua gua di lahan Perhutani di Dusun Tegalrejo Gegunung Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban itu ramai dibicarakan pengguna media sosial.

Liputan6.com, Tuban - Dua gua di lahan Perhutani di Dusun Tegalrejo Gegunung, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban itu ramai dibicarakan pengguna media sosial. Keberadaan gua yang dikenal dengan nama Temugiring dan Putri Tinumpuk ini dianggap temuan baru.

Diketahui Liputan6.com, tampak bebatuan di gua tersebut telah mengkristal. Diperkirakan, mengkristalnya sudah ada ratusan tahun. Aura mistisnya pun masih menyelimuti. Sebab, keberadaan gua minim penerangan.

Tokoh pemuda setempat Irsyadul Ibad menyatakan, gua tersebut sebenarnya sudah diketahui sejak lama. Namun baru kali ini ramai di berbagai media. Dirinya tidak tahu persisnya siapa yang pertama kali menemukan keberadaan gua.

"Kalau dari cerita-cerita warga, sekitar 2010 lalu pernah ada warga yang masuk ke dalam gua ini," terang Ibad, sapaannya, Minggu (7/2/2021).

Pemuda Singgahan itu menjelaskan, keberadaan gua Putri Tinumpuk berdempet dengan pintu lubang yang memiliki diameter sekitar 1,5 meter.

Menurutnya, gua ini memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, yakni didalamnya banyak ornamen berbatuan stalakmit dan stalaktit yang indah menyambung dari batu.

“Saat dipukul mengeluarkan suara mirip alat musik gamelan,” jelas Ibad.

Saat masuk kedalam gua ini, pengunjung hanya mampu menjangkau kurang lebih 20 meter, dan padahal bisa lebih jauh. Kendala itu dikarenakan lorong gua gelap serta belum adanya alat memadai untuk memetakan gua.

Sedangkan gua Temugiring, panjangnya sekitar 540 meter yang terdapat air terjun kecil di dalamnya. Tentunya ini adalah penampakan pesona alam yang indah nan mempesona.

Ibad berharap, dengan penemuan gua ini diharapkan pihak desa bisa memanfaatkan potensi yang ada, seperti melakukan pemetaan apakah aman buat pengunjung jika masuk. Termasuk, pihak terkait memberikan perhatian terhadap gua ini agar tidak rusak.

"Saya harap ada perhatian dari pemerintah desa, karena ada beberapa ornamen yang rusak karena ulah warga yang tidak bertanggung jawab,” katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dimonitor

Camat Singgahan Gaguk Hariyanto mengaku telah mengunjungi gua tersebut beberapa waktu lalu dengan ditemani sejumlah pihak.

“Kita (Forkompincam) sudah berkunjung bersama desa dan Perhutani. Kita telah melihat langsung,” ungkap Gaguk.

Kunjungannya itu sekaligus sebagai bentuk respons untuk memonitor kondisi terlebih dahulu terkait keberadaan dua gua ini.