Sukses

Nakes Lansia di Kota Surabaya Mulai Terima Vaksinasi Covid-19

Ia juga memastikan bahwa proses penyuntikan vaksin kepada nakes lansia itu tidak jauh beda dengan penyuntikan vaksin para nakes sebelumnya.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) yang lanjut usia (lansia), Senin (8/2/2021).

Vaksinasi kepada nakes lansia ini dilakukan setelah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan dan memperbolehkan penggunaan vaksin Covid-19 bagi nakes lansia.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, beberapa rumah sakit yang sudah melakukan vaksin kepada nakes lansia itu adalah Rumah Sakit Premier Surabaya, Rumah Sakit Husada Utama, Rumah Sakit Ibu dan Anak Putri Surabaya dan rumah sakit lainnya.

“Awalnya kan vaksin Sinovac gelombang pertama itu untuk nakes usia 18-59 tahun. Nah, baru kemarin diumumkan bahwa vaksin itu juga bisa dipakai untuk nakes lansia, sehingga mulai hari ini kami langsung melakukannya,” kata Febri.

Menurutnya, nakes lansia itu usianya mulai dari 60 tahun ke atas, sehingga tak heran jika penerima vaksin kali ini banyak yang sudah profesor. Ia juga memastikan bahwa proses penyuntikan vaksin kepada nakes lansia itu tidak jauh beda dengan penyuntikan vaksin para nakes sebelumnya.

“Prosesnya sama saja, harus melalui beberapa tahapan seperti verifikasi, screening, penyuntikan vaksin dan pemantauan,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa jumlah nakes lansia di Surabaya sekitar 1.500 orang. Mereka akan menerima vaksin di rumah sakit tempat kerjanya atau tempat prakteknya.

“Karena memang kemarinnya masih ada stok vaksin yang diterima pemkot, akhirnya kita langsung gelar hari ini juga. Sedangkan untuk penyuntikan kedua, sesuai ketentuan akan dilakukan empat minggu setelahnya, jadi berbeda dengan yang nakes sebelumnya yang hanya dua minggu,” ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Vaksin Bukan Segalanya

Salah satu nakes lansia yang menerima vaksinasi Bambang Priambodo (72 tahun) mengaku tidak ada persiapan khusus pada saat akan divaksin. Bahkan, ia juga mengaku tidak merasakan apa-apa pada saat disuntik vaksin.

"Saya sudah ingin (divaksin) dari lama. Dan saya ditelepon RS, saya semangat untuk vaksin," kata Prof Bambang Priambodo seusai disuntik vaksin.

Menurutnya, nakes lansia itu memang seharusnya diutamakan juga. Sebab, mereka juga berisiko tertular karena masih melakukan praktek. Dengan divaksin, para lansia itu lebih terproteksi.

"Yang tua harusnya didulukan, supaya lebih safe. Nakes diutamakan, tua juga diutamakan,” ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa vaksin ini bukan segala-galanya. Makanya, dia juga mengimbau meskipun sudah divaksin, tetap harus menjaga diri dan tetap menjaga protokol kesehatan. 

“Karena memang vaksin bukan segala-galanya. Meskipun divaksin, harus tetap menjaga diri, prokes harus diutamakan," pungkasnya.