Liputan6.com, Surabaya - Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (PSTA-LAPAN) memperkirakan turunnya hujan dapat membersihkan abu vulkanik Gunung Raung di Jawa Timur.
Peneliti PSTA - LAPAN Sumaryati menyatakan, kajian interpretasi prediksi hujan dan pergerakan angin yang terjadi, kemungkinan akan membantu membersihkan abu.
“Analisis dan interpretasi digunakan untuk mengetahui potensi bahaya abu vulkanik letusan gunung, juga mengantisipasi dampak bagi masyarakat dan dunia penerbangan,” ujar Sumaryati di Bandung, 9 Februari 2021.
Advertisement
Sumaryati menjelaskan, curah hujan yang diprediksi terjadi di daerah Gunung Raung hingga ke timur sekitar Banyuwangi, akan mampu membersihkan abu vulkanik dari atmosfer.
Berdasarkan pantauan aplikasi Satellite-based Disaster Early Warning System (Sadewa) ucap Sumaryati, daerah sekitar Gunung Raung masih akan diguyur hujan sampai malam dari 19.00-23.00 WIB denga nilai curah hujan 10 milimeter (mm).
“Demikian juga hasil prediksi untuk tanggal 8 - 10 Februari 2021, hujan akan turun mulai 10.00 WIB sampai tengah malam dengan curah hujan berkisar 7-10 mm,” jelas Sumaryati.
Sumaryati menerangkan pergerakan angin di ketinggian 850 mb atau sekitar 1 kilometer (km) dengan sumber yang sama pada tanggal 8 - 9 Februari 2021, mengarah dari arah barat laut menuju ke arah tenggara dengan kecepatan berkisar antara 3-9 m/s.
Sumaryati menambahkan pergerakan didominasi dengan pola angin background atau monsun Asia. Untuk seluruh kelompok masyarakat agar senantiasa waspada, karena diperkirakan abu vulkanik dari Gunung Raung bergerak ke arah daerah Banyuwangi dan Selat Bali.
Bandara Terdampak
Tim PSTA-LAPAN menyatakan dampak yang dirasakan akibat semburan abu vulkanik Gunung Raung adalah aktivitas penerbangan di Bandara Banyuwangi, Airnav Indonesia, pada Minggu (7/2/2021) menerbitkan notice to airmen (notam) per pukul 08.50 sampai 14.50 WIB.
Sehingga tiga pesawat komersial batal beroperasi, yakni Garuda Indonesia dan Batik Air rute Banyuwangi (BWX)-Jakarta (CGK), juga Citilink dari Denpasar menuju Banyuwangi, yang lanjut ke Surabaya yang harus ditutup sementara karena khawatir terdampak abu vulkanik, sebagaimana disampaikan Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) KC Bandara Banyuwangi Cin Asmoro.
(Arie Nugraha)
Advertisement