Liputan6.com, Malang - Dinas Kesehatan menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro efektif menekan kasus Covid-19 di Malang kota. Klaim itu didukung beberapa indikator, misalnya kasus positif terinfensi virus terus turun
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Sri Winarni mengatakan, akhir-akhir ini angka kasus harian Covid-19 di Malang kota terus turun dengan tingkat kesembuhan pasien cukup tinggi. Menunjukkan PPKM Mikro efektif.
Advertisement
Baca Juga
“Kasus pasien meninggal juga rendah serta tingkat keterian ranjang di rumah sakit maupun rumah karantina juga rendah,” kata Sri Winarni, Rabu, 17 Februari 2021.
Mengutip data Satgas Covid-19, dalam lima hari terakhir kasus harian positif terinfeksi selalu di bawah 30 kasus. Padahal sebelumnya selalu di atas angka tersebut. Bahkan pada 17 Februari ini diumumkan hanya ada 3 kasus baru positif terinfeksi SARS-CoV-2.
Selain itu, tingkat resiko sebaran kasus di tiap kampung tak menunjukkan ada zona merah. Dari total 4.226 Rukun Tetangga (RT) di Kota Malang, sekitar 94,22 persen masuk kategori zona hijau dan 5,78 persen kategori zona kuning.
“Tidak ada RT yang masuk zona oren dan merah. Harapan kami bahkan semua nantinya bisa hijau,” tutur Sri Winarni.
Ia menambahkan, angka Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Malang cukup rendah, sekitar 40 persen saja. Pasien yang diisolasi di rumah karantina Jalan Kawi maupun RS Lapang di Jalan Ijen Boulevard.
“Tingkat BOR Kota Malang bahkan jauh lebih rendah dari provinsi,” tutur Sri Winarni.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Update Covid-19 di Malang
Sementara itu, sampai dengan 17 Pebruari 2021 ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang ada sebanyak 5.930 kasus. Dari jumlah itu, 522 pasien meninggal dunia, 5.235 pasien telah sembuh dan 173 pasien masih dirawat.
Lalu kasus suspek Covid-19 ada sebanyak 5.516 pasien dengan 290 orang di antaranya isolasi di rumah sakit, 128 orang isolasi mandiri di rumah, 110 orang meninggal dunia dan 4.988 kasus dinyatakan discarded.
Advertisement