Sukses

Imbauan Polisi untuk Warga Kampung Miliarder Sumbergeneng Tuban

Selain itu, anggota juga telah diperintahkan untuk intensif patroli di kampung miliarder tersebut agar lingkungan tetap aman.

Liputan6.com, Tuban - Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono meminta warga Desa Sumurgeneng Tuban yang mendadak menjadi miliarder setelah menjual lahannya kepada PT Pertamina,  tetap waspada. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan dikemudikan hari.

“Kita imbau masyarakat tetap waspada,” ungkapnya, Kamis (18/2/2021).

Selain itu, anggota juga telah diperintahkan untuk intensif patroli di kampung miliarder tersebut agar lingkungan tetap aman.

“Patroli rutin sambil kita monitor situasi,” tegas Ruruh, sapaannya.

Tak hanya itu, Bupati Tuban Fathul Huda juga meminta masyarakat yang telah menerima uang ganti rugi untuk proyek kilang minyak agar bisa hemat dan tidak konsumtif. Serta uang tersebut digunakan sebagai mungkin dan bijak.

“Meraka harus hemat, pikirkan jangan terburu-buru, lalu menjadi konsumsit yang kemudian uangnya habis,” ungkap Bupati Tuban H Fathul Huda, Rabu (17/2/2021).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

176 Mobil Baru

Sebelumnya, pihak desa setempat mencatat sudah ada 176 mobil baru yang dibeli warga sejak mereka menerima uang ganti rugi lahan kilang minyak hingga sampai saat ini. Bahkan, satu warga ada yang membeli 2 sampai 3 mobil mewah dengan uang tersebut.

Di Desa Sumurgeneng ini ada sekitar 280 warga atau pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak. Semua warga telah setuju lahannya di jual untuk pembangunan proyek Nasional tersebut.

“Semua warga Sumurgeneng telah setuju lahannya dijual untuk pembangunan kilang minyak,” jelas Kades yang juga habis beli mobil baru Avanza warna putih.

Harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 600.000 per meter persegi.

Rata-rata warga mendapatkan uang ganti rugi lahan untuk proyek pembangunan kilang minyak sebesar Rp 8 miliar. Selain itu, ganti rugi yang diterima warga paling sedikit di desa sini ada sekitar Rp 35 juta dan paling banyak Rp 28 miliar.

“Paling banyak sekitar Rp 28 miliar, itu orang Surabaya yang sudah lama memiliki lahan disini,” jelas Kades Sumurgeneng.