Liputan6.com, Surabaya - Seorang anak 8 tahun, pengungsi longsor di Ngajuk dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes usap. Bocah ini pun langsung dibawa petugas untuk perawatan di rumah sakit.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk Hendriyanto kondisi bocah tersebut dalam keadaan baik.
Hendriyanto menambahkan, petugas telah melakukan tes cepat tahap pertama terhadap 67 orang pengungsi dan ada 14 orang yang hasilnya reaktif. Dari hasil pengujian, satu orang dinyatakan positif, yaitu bocah 8 tahun tadi.
Advertisement
"Kalau yang sudah, 14 orang yang reaktif, dites usap satu positif. Lainnya belum dapat informasi," ujarnya.
Ia menganjurkan agar pengungsi maupun seluruh petugas yang terlibat dalam pencarian para korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, tetap menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat juga harus selalu mengenakan masker dan rajin mencuci tangan.
Ia mengakui penerapan protokol kesehatan di lokasi bencana agak sulit, tetapi pihaknya tidak henti-henti selalu memberikan sosialisasi agar warga tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan tetap bisa meminimalisasi risiko penularan. Dalam situasi seperti itu (bencana alam) untuk memberitahu massa sangat sulit. Mau protokol kesehatan juga sulit, namun kami tidak bosan-bosan terus menyampaikan," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terus Dipantau
Sementara itu, Kepala Puskesmas Ngetos dr. Budi Santoso menegaskan pihaknya terus memantau kesehatan para korban bencana alam tanah longsor. Mereka kini tinggal di tempat pengungsian.
"Kami lakukan pemeriksaan tiga kali, pemberian vitamin dan yang sakit perawatan di Puskesmas," kata Budi.
Ia menambahkan jumlah tenaga kesehatan di lokasi bencana tanah longsor masih mencukupi. Untuk tenaga kesehatan di Puskesmas Ngetos ditambah dengan personel di jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk ada 80 orang.
Advertisement