Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota Malang menyebut masih ada persoalan sinkronisasi data kasus Covid-19 di Malang. Ada pasien yang diumumkan positif terinfeksi, tapi saat dicek sesuai alamat ternyata pasien itu sudah sembuh.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengakui persoalan sinkronisasi data Covid-19 di Malang ini baru-baru ini kembali terjadi. Ia sempat khawatir ada penambahan kasus baru pascalibur panjang bertepatan dengan momen Imlek 2021 beberapa pekan lalu.
Advertisement
Baca Juga
“Ada data penambahan kasus baru, itu di sebuah panti asuhan. Baru dilaporkan sekarang, setelah dicek ternyata pasiennya sudah sembuh,” kata Sutiaji di Malang, Jumat, 26 Februari 2021.
Ia menjelaskan alur pelaporan data sejak tes PCR. Setelah pengambilan spesimen, laboratorium menyampaikan hasil uji laboratorium ke pusat. Data lalu kembali disampaikan ke tingkat daerah, ditindaklanjuti dengan pelacakan pasien.
“Saya sempat kaget ada penambahan kasus baru, apalagi kan sempat ada libur panjang. Khawatir itu klaster libur panjang, ternyata bukan. Lebih soal data,” ujar Sutiaji.
Data kasus Covid-19 di Malang kota sempat turun dalam sepekan terakhir, selalu di bawah 10 kasus per hari. Pada Kamis kemarin data menunjukkan ada 14 kasus baru dan pada Jumat ini ada 20 kasus baru. Penambahan kasus itu diklaim persoalan sinkronisasi data saja.
“Ya sesuai alur pelaporan data, tapi setelah diverifikasi di lapangan pasien sudah sembuh,” ucapnya.
Masalah data Covid-19 di Malang yang tidak sinkron ini pernah diakui secara resmi oleh Pemkot Malang pada akhir 2020 silam. Saat itu bahkan sampai digelar rapat koordinasi melibatkan puskesmas, rumah sakit dan laboratorium tentang manajemen data.
Update Covid-19 di Malang
Sementara itu, sampai dengan 26 Pebruari 2021 ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang ada sebanyak 6.016 kasus. Dari jumlah itu, 535 pasien meninggal dunia, 5.380 pasien telah sembuh, dan 101 pasien masih dirawat.
Lalu kasus suspek Covid-19 ada sebanyak 5.751 pasien dengan 272 orang di antaranya isolasi di rumah sakit, 96 orang isolasi mandiri di rumah, 112 orang meninggal dunia dan 5.271 kasus dinyatakan discarded
Advertisement