Liputan6.com, Surabaya - Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata mencanangan Gerakan Santri Bermasker di Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh As-syafi'iyah Kota Malang, Selasa (2/3/2021).
Ponpes yang berlokasi di Jalan Joyo Agung Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ini digadang-gadang menjadi proyek percontohan pencanangan Gerakan Santri Bermasker.
Baca Juga
"Gerakan santri bermasker ini merupakan program Ibu Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim, bahwa gerakan santri bermasker akan menjadi contoh bagi warga masyarakat," ujar Leonardus.
Advertisement
Leonardus menyampaikan, program Santri Bermasker merupakan program yang sangat strategis karena Ponpes yang merupakan lembaga pendidikan yang melibatkan banyak orang dan bisa memberikan contoh kepada masyarakat dalam pelaksanaan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19.
"Masih banyak masyarakat yang tidak mentaati Prokes 5M karena pandemi Covid-19 sampai dengan saat ini masih nyata dan masih berbahaya," ucapnya.
Leonardus mengatakan, meskipun sudah dilaksanakan vaksin namun kedisplinan masyarakat tetap menjadi kunci.
"Kami berharap Ponpes menjadi Rule model dari penanganan Covid-19 di lingkungan lembaga pendidikan dan masyarakat dan kami juga berharap agar vaksinasi bisa segera dilaksanakan di lembaga pendidikan," ujarnya.
Leonardus menegaskan, santri adalah orang-orang yang disiplin dan selalu di awasi oleh pengasuh sehingga gerakan bermasker diawali dari Pondok Pesantren.
"Kami juga meminta doa untuk TNI dan Polri untuk tetap mengawal dan khususnya bagi anggota kami yang berada di garda terdepan yang setiap hari terus melakukan pencegahan pencegahan dan sosialisasi akan racing kepada warga yang terkena Covid-19," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ikuti Prokes
Sementara itu, pengasuh ponpes Bahrul Maghfiroh As-syafi'iyah, Prof Bisri mengaku berterima kasih karena ponpes yang dipimpinnya ditunjuk sebagai tempat pencanangan Gerakan Santai Bermasker.
"Perlu kami sampaikan bahwa sejak awal pandemi Covid-19 sampai dengan sekarang ponpes kami selalu mengikuti protokol kesehatan," ujarnya.
Menurut Prof Bisri, Gerakan Santri Bermasker ni adalah gerakan yang sangat luar biasa karena di pesantren para santri setiap hari berkumpul dan selalu menjaga iman serta imun yang menjadi patokan sampai dijauhkan dari bala dan musibah.
"Sebanyak 100 santri kami pernah positif Covid-19 sekitar bulan Oktober dan Alhamdulillah, bisa sembuh dengan terapi mandiri dengan menggunakan obat probiotik dan menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.
Advertisement