Liputan6.com, Surabaya - Warga di Pulau Madura, yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 tercatat sebanyak 4.818 orang, dari total jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona sebanyak 5.303 orang.
"Data ini berdasarkan rilis yang disampaikan Satgas Pemprov Jatim ke masing-masing Satgas Covid-19 di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur per tanggal 8 Maret 2021," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Pamekasan Arif Rachmansyah di Pamekasan, Selasa (9/3/2021) seperti dikutip dari Antata.
Dari empat kabupaten yang ada di Pulau Madura itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang paling banyak sembuh Kabupaten Sumenep, yakni 1.609 orang, dari total jumlah kasus 1.722 orang.
Advertisement
Terbanyak kedua Bangkalan, yakni 1.397 orang, dari total jumlah kasus 1.597 orang, lalu Pamekasan 1.001 orang dari total kasus 1.113 orang, dan yang paling sedikit Sampang yakni 811 orang.
"Sampang ini paling sedikit, karena jumlah kasus terkonfirmasi positif juga sedikit, yakni 871 orang," katanya menjelaskan.
Jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Madura hingga 8 Maret 2021 ini sebanyak 384 orang, dengan perincian, di Kabupaten Bangkalan sebanyak 108 orang, Sumenep 154 orang, Pamekasan 84 orang dan di Kabupaten Sampang sebanyak 38 orang.
Secara umum berdasarkan rilis Satgas Covid-19 Pemprov Jatim, kata Arif, kini kondisi di Pulau Madura sudah membaik, dan statusnya telah turun dari sebelumnya zona oranye atau daerah dengan penyebaran COVID-19 dengan risiko sedang ke kuning atau daerah dengan penyebaran Covid-19 berisiko rendah.
"Hal ini terjadi, berkat upaya serius semua elemen masyarakat dalam ikut mencegah penyebaran Covid-19," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Saling Dukung
Kerja sama yang saling mendukung antara Pemkab Pamekasan dengan tokoh masyarakat dan tokoh ulama, organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang ada di Pulau Madura, termasuk di Kabupaten Pamekasan menurut Arif, mampu menekan penyebaran Covid-19 di Madura.
Namun demikian, sambung dia, penegakan disiplin kini terus digencarkan oleh petugas gabungan yang terdiri dari Satpol-PP, polisi dan TNI ke berbagai pelosok.
"Ini semata-mata dilakukan untuk menekan penyebaran, sebab apabila penerapan protokol kesehatan kembali longgar, khawatir penyebaran Covid-19 akan kembali meningkat," ujarnya.
Advertisement