Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota Malang menyiapkan sedikitnya 11 ribu bibit pohon pule untuk ditanam di berbagai tempat sepanjang tahun ini. Jumlah itu belum termasuk bibit pohon yang disediakan maupun ditanam oleh instansi non pemerintah.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, mengatakan, penanaman pohon pule ini sebagai salah satu upaya gerakan penghijauan sekaligus menambah ruang terbuka hijau. Sampai hari, baru bibit pohon pule yang sudah ditanam baru sebanyak 3.003 bibit.
Advertisement
Baca Juga
“Ini jadi komitmen kita bersama untuk penghijauan. Harus terus ditingkatkan agar semua bibit yang disiapkan bisa ditanam,” kata Sofyan Edi di Malang, Rabu, 10 Maret 2021.
Bibit pohon pule ditanam di berbagai titik, mulai kawasan pemakaman, lingkungan sekolah, perkantoran pemerintah dan tempat-tempat lainnya. Selain bagian dari gerakan penghijauan, penanaman pohon ini jadi bagian dari pendidikan karakter mencintai lingkungan.
“Gerakan penamanan pohon pule ini contoh gemar menanam dan merawat lingkungan,” ujar Sofyan Edi.
Pohon pule cukup intensif ditanam oleh Pemerintah Kota Malang sejak dua tahun terakhir ini. Dari berbagai literatur hasil penelitian, pohon pule memiliki berbagai manfaat. Baik untuk lingkungan maupun sebagai obat kesehatan.
Manfaat Pule
Pohon pule (Alstonia scholaris) memiliki segudang khasiat, dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Hal itu dituliskan dalam buku Jalur Wisata Tumbuhan Obat di Kebun Raya Bogor yang diterbitkan LIPI Press pada 2016.
Kulit batang bisa sebagai pengganti kina untuk obat malaria, termasuk untuk obat diare. Daun pule berkhasiat untuk obat beri-beri. Getahnya bisa jadi obat luar, jadi obat tetes untuk radang kulit maupun bisul. Rebusan kulit batang bisa untuk obat kumur sakit gigi dan mencuci luka.
Selain itu tentu saja pohon seperti pule seperti pohon – pohon pada umumnya juga berguna sebagai penghasil oksigen, pengatur iklim dan tata air. Sehingga keberadaan pohon tak sebatas gerakan seremonial cinta lingkungan semata.
Advertisement