Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, tingkat positivity rate kasus Covid-19 di Jatim mencapai 6 persen pada pekan ini.
"Ini merupakan prestasi, kerja keras dan kerja sama semua elemen karena menunjukkan pemerintah terus konsisten meningkatkan testing atau pengujian," ujar Khofifah di Surabaya, Minggu seperti dikutip Antara.
Positivity rate merupakan rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif COVID-19 melalui tes dengan total jumlah tes yang dilakukan.
Advertisement
Khofifah menjelaskan hasil tersebut hampir sesuai standar WHO, yaitu 5 persen, baik kasus harian maupun keterisian rumah sakit yang mulai menurun.
Berdasarkan catatan di aplikasi Bersatu Lawan COVID-19, kasus di Jatim dalam sepekan sudah mencapai 45.045 kasus atau sudah di atas standar WHO, yakni 1 tes tiap 1.000 penduduk per pekan atau setara dengan 40.479 tes PCR.
Dengan demikian, target testing PCR di Jatim sesuai telah tercapai 111 persen dari standar WHO.
Dari 45 ribu kasus, kata Khofifah, ditemukan kasus positif per pekan 2.694 kasus atau artinya positivity rate sudah mencapai angka enam persen.
"Padahal, sebelum penerapan PPKM maupun PPKM mikro positivity rate di Jatim berada di angka 20 persen," ucap Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Penurunan kasus maupun positivity rate tersebut juga diikuti dengan penurunan BOR atau keterisian rumah sakit.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
BOR Isolasi Turun Jadi 33 Persen
Saat ini, BOR isolasi sudah turun dari 79 persen di awal PPKM menjadi 33 persen untuk isolasi biasa, dan ICU dari 72 persen menjadi 52 persen.
Sementara itu, kendati merupakan salah satu hal yang patut dibanggakan, namun tetap perlu diwaspadai, apalagi sebelumnya Jatim pernah mencapai positivity rate hanya tujuh persen pada Oktober 2020, namun setelah libur panjang kembali naik menjadi 19 persen.
Gubernur Khofifah berharap catatan ini menjadi motivasi untuk masyarakat, pemerintah maupun aparat untuk terus konsisten mengawal penurunan kasus di Jatim.
"Termasuk dengan tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan," kata mantan Menteri Sosial tersebut.
Dia mengimbau agar terus memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan hanya keluar rumah untuk urusan sangat penting.
Advertisement