Sukses

Gus Ipul Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Pasuruan Usai Lebaran

Gus Ipul menambahkan uji coba sekolah tatap muka akan dilakukan untuk jenjang SD dan SMP di beberapa sekolah, khususnya di sekolah negeri.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan, Pemkot Pasuruan akan melakukan uji coba sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka setelah Hari Raya Idul Fitri atau Mei 2021.

"Semoga uji coba mendatang bisa berjalan lancar," ujar Gus Ipul, Jumat (19/3/2021) seperti dikutip dari Antara.

Beberapa persiapan segera dilakukan untuk uji coba sekolah tatap muka, terutama terkait penerapan protokol kesehatan.

"Jika berhasil, pada tahun ajaran baru mendatang Pemkot Pasuruan bisa secara penuh menggelar sekolah tatap muka," ucap Gus Ipul.

Gus Ipul menambahkan uji coba sekolah tatap muka akan dilakukan untuk jenjang SD dan SMP di beberapa sekolah, khususnya di sekolah negeri.

"Saat ini pemerintah kota sedang menyiapkan. Nantinya sekolah tatap muka tetap akan memberlakukan secara ketat protokol kesehatan," kata Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.

Protokol kesehatan ketat yang akan diterapkan, antara lain kehadiran 50 persen murid, pengaturan jaga jarak aman, hingga rutin pengecekan suhu tubuh bagi pelajar maupun guru.

"Bangku-bangku diatur khusus, lalu tempat cuci tangan ditempatkan di beberapa titik," tutur Gus Ipul.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Targetkan Masuk Zona Hijau

Sementara itu, Pemerintah Kota Pasuruan saat ini juga menargetkan selama tiga bulan ke depan bisa masuk zona hijau sehingga sekolah tatap muka benar-benar bisa dilakukan.

Beragam langkah telah dilakukan untuk mempercepat 'zona hijau" atau tidak berisiko, di antaranya dengan membentuk satgas dan posko PPKM Mikro di tingkat RT/RW.

Pembentukan PPKM Mikro dipimpin langsung oleh Gus Ipul dari seluruh Kecamatan yang akan dilanjutkan di seluruh kelurahan.

Berdasarkan data Satgas Pengendalian COVID-19 Pemprov Jatim, hingga 18 Maret 2021 di Kota Pasuruan rinciannya, total kumulatif kasus positif sebanyak 1.381 kasus, kemudian sembuh 1.220 kasus, serta meninggal dunia 155 orang.