Sukses

Khofifah: Larangan Mudik untuk Tekan Penyebaran Covid-19

Khofifah menjelaskan, kasus penambahan pasien konfirmasi positif Covid-19 di Jatim sudah mulai melandai dan kondusif.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta warga Jatim tidak mudik pada Idul Fitri untuk menekan penyebaran Covid-19.

"Pelarangan mudik sudah diumumkan Menko PMK, kami setuju. Tolong dijaga sedikit lagi," kata Khofifah di Malang, Selasa (30/3/2021).

Khofifah menjelaskan, kasus penambahan pasien konfirmasi positif Covid-19 di Jatim sudah mulai melandai dan kondusif, sehingga masyarakat diharapkan bisa turut serta untuk menekan penyebaran virus corona.

Menurut Khofifah, dengan vaksinasi yang terus berjalan, termasuk disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat, diharapkan mampu menekan adanya penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19.

"Untuk saat ini, suasana sudah landai, sudah kondusif untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Ini usaha kita bersama, maka untuk tidak mudik pada Idul Fitri ini, agar berseiring dengan upaya untuk menghentikan penyebaran Covid-19," kata Khofifah.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Diumumkan Menko PMK

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan Muhadjir Effendi beberapa waktu lalu telah mengemukakan larangan aktivitas mudik 2021, dalam upaya untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

Pemerintah telah memperhatikan adanya kenaikan tingkat penularan Covid-19 usai adanya aktivitas libur panjang, khususnya pada libur Natal, dan Tahun Baru 2021. Oleh karena itu, larangan mudik dikeluarkan agar tidak ada kejadian serupa.

Berdasarkan catatan, pada libur Idul Fitri 2020, ada kenaikan penambahan jumlah kasus harian konfirmasi positif di Indonesia berkisar antara 68-93 persen. Sehingga, pemerintah menyatakan, aktivitas mudik dilarang mulai 6-17 Mei 2021.