Liputan6.com, Surabaya - Bupati Situbondo Karna Suswandi meminta petugas pendataan keluarga langsung mendatangi dari rumah ke rumah (door to door), sehingga data yang disajikan nantinya benar-benar valid.
Sebanyak 1.665 petugas pendataan keluarga di Kabupaten Situbondo, akan mulai mendata, 1 April hingga 31 Mei 2021 dengan menggunakan aplikasi khusus di smartphone.Â
Baca Juga
"Pendataan keluarga yang valid ini sangat berpengaruh terhadap arah kebijakan pemerintah. Oleh karena itu saya minta petugas pendata mendatangi langsung masing-masing kepala keluarga," kata Karna Suswandi, Kamis (1/4/2021) seperti dikutip Antara.
Advertisement
Selama pendataan di lapangan, mereka juga diminta sekaligus pendataan atau mencatat angka stunting. Karena, kasus stunting menjadi atensi Presiden Joko Widodo untuk terus ditekan, minimal 14 persen dalam kurun waktu tiga tahun.Â
Selain itu, petugas pendata juga diminta untuk mencatat dan mendokumentasikan jumlah rumah tidak layak huni (RTLH), karena hal ini juga menjadi salah satu indikator untuk menekan angka kemiskinan di Kabupaten Situbondo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dua orang kakak beradik di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menderita lumpuh, buta dan bisu sejak kecil, Mereka hidup di rumah tak layak huni dan terbuat dari bambu bersama ibunya.
Catat Rumah Tak Layak Huni
"Mencatat rumah tidak layak huni juga penting, agar pengambilan kebijakan kami tentang RTLH, tidak salah sasaran," ucapnya.
Bung Karna (sapaan akrabnya) mengaku optimistis bila pendataan dilakukan dengan benar dan data valid, maka permasalahan kemiskinan, stunting dan lainnya, akan cepat diselesaikan.
"Kalau datanya tidak valid, maka pemerintah kabupaten akan sulit menekan kasus stunting. Termasuk menangani masalah kemiskinan," tuturnya.Â
Advertisement