Sukses

84 SMP di Trenggalek Mulai Belajar Tatap Muka Terbatas

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini nanti akan kami evaluasi selama satu bulan ke depan.

Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 84 lembaga sekolah tingkat SMP di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas khusus untuk kelas IX.

"Ya, kami telah mengajukan nota dinas kepada Bapak Bupati. Alhamdulillah disetujui untuk kelas IX bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka, terhitung mulai tanggal 5 April kemarin (Senin) dan berlaku serempak di 84 lembaga," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek Totok Rudijanto di Trenggalek, Selasa, 6 April 2021.

Dikatakan, siswa kelas IX sengaja diprioritaskan karena peserta didik di jenjang kelas ini memang sedang masa-masa darurat menghadapi ujian, dilansir dari Antara.

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini menjadi perhatian Wabup Trenggalek Syah M. Natanegara. Bersama Kepala Disdikpora, Wabup muda pasangan Bupati Trenggalek M Nur Arifin ini meninjau langsung proses kegiatan belajar mengajar secara luring atau tatap muka langsung di ruang kelas SMP Negeri 2 Watulimo.

Ia pun mengapresiasi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Semua siswa menggunakan masker, penyediaan sarana cuci tangan, jarak antarbangku siswa hingga hingga tata laksana pembelajaran yang higienis.

"Saya senang melihat protokol kesehatan sesuai instruksi pemerintah dan Kementrian Pendidikan benar-benar dilaksanakan," ujar Wabup Syah.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

16 Siswa Per Ruangan

Di SMPN 2 Watulimo ini, siswa kelas IX ada empat kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 125 siswa. Namun karena alasan protokol kesehatan, ke depan jumlah kelas "dimekarkan" menjadi tujuh hingga depan kelas di mana setiap kelas hanya akan diisi 16 siswa.

"Nantinya dalam pembelajaran tatap muka ini kita bagi per ruang sebanyak 16 siswa saja," terang Kepala SMPN 2 Watulimo Dono Widigdo.

Kepala Disdikpora Totok Rudijanto menjelaskan pembelajaran tatap muka berlaku tidak hanya di sekolah negeri, namun juga di SMP swasta.

"(Pelaksanaan pembelajaran tatap muka) ini nanti akan kami evaluasi selama satu bulan ke depan. Jika berjalan tidak ada masalah, tidak ada yang terkonfirmasi positif, akan kami lanjut untuk kelas VII dan VIII," kata Totok.

Dan setelah semuanya berjalan baik, pembelajaran tatap muka akan diberlakukan juga untuk jenjang sekolah dasar. "Kami masih menunggu pendidik dan tenaga pendidik divaksinasi dua kali. Sedangkan untuk SMP semua sudah tervaksinasi dua kali," katanya.