Sukses

Beredar Penawaran Umrah dan Haji Virtual, NU Jatim: Itu Pembodohan

Menurutnya, penawaran tersebut adalah bentuk pembodohan publik. Sehingga, masyarakat tidak boleh terpancing untuk mengikuti kegiatan itu.

Liputan6.com, Surabaya - Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Syafruddin Syarif angkat bicara terkait kabar adanya penawaran ibadah umrah dan haji virtual atau daring, yang tersebar melalui brosur.

Menurutnya, penawaran tersebut adalah bentuk pembodohan publik. Sehingga, masyarakat tidak boleh terpancing untuk mengikuti kegiatan itu.

"Saya melihat ini kebodohan, saya melihat virtual sekilas kaya nonton film mulai baru berangkat ke sana untuk melaksanakan umrah atau haji, selanjutnya melakukan ziarah ke tempat bersejarah hanya dengan nonton film, itu pembodohan," ujarnya, Kamis (8/4/2021).

Dia menegaskan bahwa ibadah umrah atau haji wajib hukumnya untuk datang langsung ke tanah suci Mekah dan tidak bisa virtual.

"Memang gak boleh, kalau dimaksud haji atau umrah ya harus di sana kelilingi Kabah, kalau kemudian virtual tawaf di sini dengan kabah-kabahan gak boleh harus datang. Begitu juga kalau tawaf ya di Kabah, kalau Sai ya di tempat Sai. Maka kalau umrah dan haji harus datang ke Mekkah," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Harga Murah

Dihimpun dari berbagai sumber, penawaran ibadah haji dan umrah disajikan oleh sebuah perusahan haji dan umrah yang beralamat di Kota Bekasi.

Dalam brosurnya, penyedia jasa menyebut umrah berjalan melalui tayangan zoom selama sembilan hari dengan harga Rp 195 ribu dan mendapat voucher Rp 500 ribu. Di mana umrah virtual ini berlangsung pada 11, 18, dan 25 April 2021.