Sukses

Gempa di Malang, 1 Warga Meninggal dan 251 Rumah Rusak

Jumlah korban jiwa dan kerusakan dampak gempa di Malang ini masih bersifat sementara sampai Sabtu petang

Liputan6.com, Malang - Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat gempa di Malang mengakibatkan seorang warga meninggal dunia dan dua orang luka berat. Selain korban jiwa, dampak bencana alam itu ada sedikitnya 251 rumah rusak.

Jumlah korban jiwa dan kerusakan rumah dampak gempa di Malang itu masih bersifat sementara. Itu data yang dihimpun sampai dengan pukul 18.00 petang oleh tim PMI Kabupaten Malang.

“Korban meninggal dunia dan luka berat itu karena tertimba bangunan rumah,” kata Sekretaris PMI Kabupaten Malang, Apriliyanto dikonfirmasi di Malang, Sabtu, 10 april 2021.

Korban meninggal dunia tercatat atas nama Munadi, 99 tahun, warga Dusun Sukodadi, Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading. Sementara dua orang luka berat adalah Bambang dan Ponidi, keduanya juga warga Dusun Sukodadi, Desa Wirotaman, Ampelgading.

Sedangkan 251 rumah rusak itu rinciannya adalah 34 rumah rusak berat, 175 rusak sedang dan 42 rumah rusak ringan. Rusak berat seperti bangunan rumah ambruk, sedangkan rusak sedang mengalami kerusakan parah pada bagian atap.

Wilayah terdampak gempa di Malang itu tersebar di 22 kecamatan. Sebagian besar berada di kawasan selatan Malang. Tim PMI Kabupaten Malang bersama relawan masih terus bekerja mendata di lapangan.

“Ini semua masih data sementara sampai petang ini,” ujar Apriliyanto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Gempa di Malang

Gempa bumi berkekuatan 6.7 magnitudo mengguncang Malang pada Sabtu, 10 April 2021 pada pukul 14.00. Titik lokasi gempa berada di 8.95 Lintang Selatan dan 112.48 Bujur Timur. Titik pusat gempa berada di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang.

Titik episentrum gempa di kedalaman 25 kilometer itu disebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak berpotensi tsunami. Di Kota Malang, guncangan terasa cukup kuat, terjadi dua kali dalam sepesersekian detik.