Sukses

Penyebab Kenaikan Harga Daging Ayam di Jatim Belum Terpecahkan

Kenaikan harga daging ayam ras atau harga daging ayam broiler juga bisa dipengaruhi meningkatnya permintaan dari konsumen menjelang Ramadan ini.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Drajat Irawan mengatakan pihaknya masih mencari penyebab naiknya harga daging ayam ras yang terjadi dalam sepekan terakhir, dengan koordinasi Dinas Peternakan.

"Ini yang sekarang kami lakukan pengecekan bersama Dinas Peternakan. Karena ini, kan, di tingkat hulu, ya. Kami akan mencari penyebabnya apa," kata Drajat, kepada wartawan di Surabaya, Selasa, 13 April 2021.

Drajat mengatakan instansinya bersama Dinas Peternakan Jatim mendatangi produsen ayam ras di sejumlah daerah, seperti Blitar, dan menanyakan persoalan yang terjadi, apakah karena kesulitan keterbatasan DOC (bibit ayam ras) atau karena penyakit, dilansir dari Antara.

"Kami belum tahu hal itu. Bisa juga karena iklim yang menyebabkan sakit," kata Drajat, menjelaskan.

Selain itu, kata dia, kenaikan harga daging ayam ras atau harga daging ayam broiler juga bisa dipengaruhi meningkatnya permintaan dari konsumen menjelang Ramadan ini.

"Mungkin juga karena demand. Karena kan kemarin megengan, sehingga mulai naik permintaannya. Kami akan segera koordinasikan, termasuk dengan produsen ayam," tutur Drajat.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Melebihi Harga Eceran

Sebelumnya, harga rata-rata daging ayam ras atau broiler di Jawa Timur merangkak naik melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah jelang masuknya Bulan Ramadhan.

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, pada 1 April lalu harga daging ayam broiler rata-rata Rp33.447 per kilogram.

Kemudian, pada 6 April naik menjadi Rp35.640 per kilogram dan pada Senin (12/4) harga rata-rata daging ayam broiler di pasar-pasar di Jawa Timur menjadi Rp39.716 per kilogram.

Untuk hari ini, harga rata-rata ayam broiler turun menjadi Rp39.642 per kilogram, namun masih ada di atas harga acuan penjualan yang diatur pemerintah. Sebab, sesuai aturan terbaru Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2020, harga acuan penjualan di tingkat konsumen untuk daging ayam broiler atau ayam ras adalah Rp35.000 per kilogram.