Sukses

PPKM Mikro Kota Kediri Diperketat Saat Ramadan, Apa yang Berubah?

Pemerintah Kota Kediri telah memberikan panduan pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan melalui infografis dan telah dibagikan.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota Kediri memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro selama Ramadhan 2021 sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan, dalam evaluasi PPKM Mikro V minggu pertama, tingkat kesembuhannya sebesar 88,59 persen, kasus aktifnya 0,61 persen atau sekitar delapan orang, lalu tingkat kematiannya 10,80 persen. Selain itu, perkembangan zonasi di Kota Kediri cukup bagus.

"Hal ini menandakan bahwa seluruh masyarakat di Kota Kediri sudah teredukasi terkait dengan protokol kesehatan. Mulai dari bermasker, jaga jarak dan lain sebagainya," katanya di Kediri, Selasa, dilansir dari Antara.

Ia menegaskan, terkait dengan pelaksanaan PPKM Mikro, Pemerintah Kota Kediri telah melakukan berbagai upaya strategis yakni dengan gerakan donor plasma konvalesen (Gedor Pasen), aplikasi deteksi corona dan aplikasi sinergi tiga pilar (Sigap).

Untuk Gedor Pasen, per 12 April 2021 total plasma darah konvalesen sejumlah 250 kantong dan sudah didistribusikan sebanyak 236 kantong untuk 175 pasien, sehingga sisanya 14 kantong yang ada di Kantor PMI Kota Kediri.

Selanjutnya, aplikasi deteksi corona yang wajib diisi oleh penyelenggara atau penyedia jasa rapid antigen di seluruh Kota Kediri. Hasilnya, pada PPKM V minggu kesatu ini jumlah masyarakat yang telah melakukan tes sebanyak 450 orang, sedangkan standar WHO 287. Bila di persentasekan sebesar 156,79 persen.

Untuk langkah strategis treatment selama PPKM V minggu kesatu di Kota Kediri ini jumlah yang dirawat di fasilitas kesehatan sebanyak 79 orang dan yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 73 orang. Luar kota sebanyak 12 orang, sembuh sebanyak 79 orang, meninggal empat orang, dalam proses 230 orang dan tracing 176 orang.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Aplikasi Sigap

Kebijakan selanjutnya adalah aplikasi Sigap. Dengan aplikasi ini dapat memotret seluruh potensi kerumunan yang ada di Kota Kediri. Aplikasi ini digunakan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Lurah, yang pemantauan lokasi rawan kerumunan bisa dilakukan hingga level RT atau RW.

Pada PPKM Mikro V minggu kesatu terdapat 1.506 potensi titik kerumunan. Sanksi kegiatan patroli berupa teguran lisan sebanyak 1.130 dan kerja sosial sebanyak lima kali. Sanksi penindakan berupa teguran lisan sebanyak 99 dan kerja sosial sebanyak satu kali.

"Kami harapkan ini semua dapat menekan penyebaran COVID-19 di Kota Kediri," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.

Terkait dengan pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan dan antisipasi larangan mudik lebaran, Wali Kota Kediri menjelaskan pihaknya telah melakukan beberapa upaya seperti sosialisasi kepada takmir masjid dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri tentang pelaksanaan kegiatan di bulan Ramadhan.

Pemerintah Kota Kediri juga telah memberikan panduan pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan melalui infografis dan telah dibagikan. Bagi penjual takjil pun Pemerintah Kota Kediri juga telah membuat infografis untuk panduan para penjual. Seperti, pedagang harus menyediakan masker, menggunakan sarung tangan dan berjarak 3 meter antarpenjual.

 

3 dari 3 halaman

Larangan Mudik

Kemudian untuk antisipasi larangan mudik telah dilakukan edukasi di media sosial, pelaksanaan operasi ketupat yang akan berjalan dan menyiapkan ruang karantina di setiap kelurahan bagi pemudik.

"Terkait sahur on the road sudah kami sepakati bersama untuk ditiadakan. Untuk pelaksanaan ibadah dan penjual takjil kita sudah buatkan infografisnya," kata Mas Abu.

Wali Kota Kediri mengikuti rapat roordinasi PPKM Mikro secara daring di Command Center Balai Kota Kediri. Rapat tersebut dipimpin oleh Plh Sekda Provinsi Jawa Timur, Asops Kasdam V/Brawijaya dan Karo Ops Polda Jatim.

Hadir juga Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Inf Rully Eko Suryawan, Kapolresta Kediri AKBP Eko Prasetyo, serta Satpol PP Kota Kediri.

Di Kota Kediri, hingga Senin (12/4) terdapat 1.309 warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdapat delapan orang yang masih dirawat, 1.159 orang telah sembuh, dan 142 orang telah meninggal dunia.