Liputan6.com, Surabaya - Nilai ekspor ikan dan produk perikanan yang melalui Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya I, Jawa Timur, mencapai Rp 115 miliar untuk periode 12-17 April 2021.
Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Surabaya I, Muhlin di Sidoarjo, Rabu, mengatakan ekspor tersebut terdiri 35 jenis komoditas dan diekspor ke 19 negara tujuan.
"BKIPM Surabaya I pada tanggal 12-17 April 2021 sebanyak 1.268 ton dan 11.221 ekor, dengan nilai Rp115 miliar atau setara 8 juta dolar Amerika," katanya usai pemberangkatan simbolis ekspor di kantor BKIPM Surabaya I di Juanda Sidoarjo, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan pemberangkatan ekspor tersebut sebagai rangkaian kegiatan Bulan Mutu Karantina 2021 yang mengambil tema ikan sehat bermutu untuk mendukung pemenuhan protein masyarakat.
"Dari data yang ada volume ekspor yang melalui BKIPM Surabaya I tahun 2019 sebanyak 203.180 ton dan tahun 2020 sebanyak 219.860 ton atau naik 8,2 persen," katanya.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Tak Berpengaruh
Itu artinya, kata dia, pandemi virus COVID-19 seperti sekarang ini tidak berpengaruh terhadap sektor perikanan.
"Dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini, sektor kelautan dan perikanan ini merupakan salah satu sektor penggerak perekonomian atau penghasil devisa dan tidak terpengaruh dengan pandemi COVID-19 justru malah mengalami peningkatan ekspor," ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan bulan mutu karantina ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan setiap tahun sebagai perwujudan kehadiran pemerintah Balai KIPM Surabayai I di tengah-tengah masyarakat dalam rangka mensosialisasikan peran perkarantinaan ikan, pengendalian mutu dan hasil perikanan serta melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial, peduli lingkungan dan pekan pelayanan publik.
"Salah satu kegiatan utama Bulan Mutu Karantina tahun ini adalah penyediaan ikan sehat dan bermutu kepada masyarakat yang membutuhkan yang insya Allah akan kami salurkan di-9 kabupaten dan kota di Jawa Timur," ujarnya.
Advertisement