Liputan6.com, Surabaya - Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus H. Purnomo bersama Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pelindo III Edi Priyanto meresmikan penggunaan Genose C-19 di terminal penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Saya mengapresiasi Pelindo III yang telah menyediakan Genose C-19 di sini. Selanjutnya, secara bertahap akan tersedia di Pelabuhan Tanjung Emas dan Pelabuhan Banjarmasin dengan biaya yang sama yaitu 30 ribu rupiah," ujar Agus, Minggu (18/4/2021).
Dikonfirmasi apakah setelah melakukan pemeriksaan Genose C-19, penumpang kapal juga dilarang mudik, Agus mengungkapkan, ketika seorang penumpang dinyatakan negatif hasil tes Genose C-19, tapi begitu berkerumun saat mudik maka rentan terpapar covid.
Advertisement
"Jadi pemerintah sudah mengumumkan, aktivitas non mudik tetap berjalan seperti biasanya. Tapi yang mudik yang dihindari. Jadi kerumunan orang yang mudik itu yang dihindari," ucap Agus.
Kalau aktivitas yang lain, lanjut Agus, orang yang bekerja, TNI-Polri yang beroperasi atau bertugas, serta Cargo tetap bisa jalan di Tanjung Perak.
"Tapi untuk yang mudik, mulai 6 hingga 17 Mei sebaiknya ditunda atau tidak dilakukan. Karena pada saat itu kita ingin penularannya tidak terjadi secara masif," ujarnya.
Agus menegaskan, meskipun sudah dinyatakan sehat negatif COVID-19 melalui Genose C-19, tapi pihaknya juga ingin memastikan penumpang kapal itu tidak menularkan kepada siapapun pada saat mudik lebaran.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kendalikan Covid-19
"Jadi kita ingin segera betul-betul mengendalikan penularan Covid-19, ekonomi segera bangkit dan semua bisa berjalan dengan baik, tumbuh, orang bisa bekerja dengan baik, dan ekonomi lebih baik dari negara lain," ucapnya.
Direktur SDM Pelindo III, Edi Priyanto menambahkan, harga tes Genose C-19 ini hanya Rp 30 ribu dalam setiap kali pemeriksaan per orang.
Syarat yang berhak melakukan tes Genose C-19 saat ini yang dilayani prioritas pada penumpamg kapal yang bertiket. Namun nantinya bisa jadi tidak hanya untuk yang bertiket saja," ujar Edi.
Advertisement