Sukses

5.014 Warga Madura Sembuh Covid-19, Sumenep Terbanyak

Warga Madura yang telah sembuh dari COVID-19 kini mencapai 5.014 orang, dari total jumlah warga terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru itu sebanyak 5.440 orang.

Liputan6.com, Surabaya - Warga Madura yang telah sembuh dari COVID-19 kini mencapai 5.014 orang, dari total jumlah warga terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru itu sebanyak 5.440 orang.

"Data warga Madura yang sembuh dari COVID-19 ini, per 16 April 2021, berdasarkan data yang dirilis oleh Satgas COVID-19 Pemprov Jatim ke masing-masing kabupaten/kota di Jawa Timur," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Pamekasan Arif Rachmansyah di Pamekasan, Minggu (18/4/2021) seperti dikutip dari Antara.

Ia merinci jumlah warga Madura terbanyak sembuh dari jenis penyakit ini di Kabupaten Sumenep, yakni 1.614 orang dari total kasus terkonfirmasi sebanyak 1.772 orang.

Selanjutnya Kabupaten Bangkalan sebanyak 1.486 orang, dari total kasus terkonfirmasi sebanyak 1.664 orang, lalu Kabupaten Pamekasan sebanyak 1.064 orang dari total kasus sebanyak 1.153 orang.

Ia menjelaskan, Sampang tercatat mempunyai paling sedikit warga yang sembuh dari COVID-19, karena jumlah warga terpapar COVID-19 juga sedikit.

"Berdasarkan rilis itu, jumlah warga Sampang yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 850 orang, dari total kasus terkonfirmasi sebanyak 901 orang," kata Arif, menjelaskan.

Jumlah warga meninggal dunia akibat COVID-19 terbanyak di Kabupaten Bangkalan, yakni 166 orang, lalu Sumenep 108 orang, Pamekasan 87 orang, dan yang paling sedikit Kabupaten Sampang, yakni 42 orang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Mulai Melandai

"Total data kasus terkonfirmasi hingga 16 April 2021 di Madura sebanyak 5.440 orang, sembuh 5.014 orang, dan yang meninggal dunia sebanyak 403 orang," katanya.

Secara umum, penyebaran COVID-19 di empat kabupaten di Pulau Madura, termasuk di sejumlah kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur kini mulai melandai.

Namun demikian, upaya penegakan protokol kesehatan tetap digencarkan, seperti operasi penegakan disiplin protokol kesehatan di tempat keramaian dan pembatasan kegiatan warga yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

"Kalau di Pamekasan razia penegakan disiplin protokol kesehatan tetap rutin digelar pada siang dan malam hari, karena kita berharap, pandemi ini bisa segera berakhir," katanya.