Liputan6.com, Surabaya - Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menegaskan, pekerja migran yang mudik ke Gresik akan langsung dikarantina lima hari di ruang isolasi Gelora Joko Samudro (GJOS) Gresik.
"Kita harus membuat kebijakan tentang para pekerja migran ini. Tentu saja, kita tidak dapat menolak para pekerja migran Gresik yang sudah terlanjur terbang dan mendarat di Indonesia. Tidak mungkin kita menyuruh balik Kembali," ujarnya, Jumat (23/4/2021).
Baca Juga
"Tentu saja kita harus menyiapkan segala sesuatunya untuk pencegahan penularan Covid-19 agar tidak timbul klaster baru,” ucapnya.
Advertisement
Sekda Gresik Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno meminta kepada pihak Dinas Kesehatan untuk menyiapkan GJOS menjadi tempat karantina pekerja migran yang mudik. Selain itu, Dinas Perhubungan juga diminta menyiapkan angkutan untuk para pekerja migran ini.
"Tolong agar berkoordinasi dengan pihak Propinsi Jawa Timur dan otoritas yang lain terkait kepulangan para pekerja migran asal Gresik ini," ujarnya.
Siapkan Tenaga Medis
Sekretaris Dinas Kesehatan Gresik Mukhibatul Khusnah mengungkapkan, walaupun sudah ditutup sebagai ruang isolasi Covid-19, namun sarana prasarana di GJOS masih ada. Kapasitas tempat tidur di ruang isolasi tersebut sebanyak 140 tempat tidur.
“Hanya tenaga kesehatan yang perlu dikondisikan, karena setiap nakes yang akan masuk ke GJOS harus di test swab lebih dahulu untuk memastikan mereka negatif Covid-19," ucapnya.
"Besok pagi semua tenaga yang ada di GJOS sebanyak 54 orang akan kami test swab Kembali. Selanjutnya langsung kita melaksanakan aktifitas," ujarnya.
Advertisement