Sukses

Penumpang Terminal Purabaya Turun 75 Persen Akibat Larangan Mudik

Jumlah armada bus yang biasanya 600 armada, kini hanya 500 armada saja. Kata Imam hal ini mungkin ada ketakutan pengusaha akan sepinya penumpang.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Unit Terminal Purabaya Surabaya Imam Hidayat mengatakan, ada penurunan penumpang sekitar 75 persen akibat larangan mudi. Penurunan ini kata Imam terjadi sebelum adanya aturan dari pemerintah terkait pengetatan yang dimulai pada 22 April 2021.

"Penurunan 75 persen, karena memang keadaannya sepi, apalagi isu 6 Mei sampai 17 Mei orang akhirnya takut," ujar Imam, Rabu (28/4/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Jumlah armada bus yang biasanya 600 armada, kini hanya 500 armada saja di terminal Purabaya. Kata Imam hal ini mungkin ada ketakutan pengusaha akan sepinya penumpang.

"Apalagi nanti penumpangnya ada penyekatan, penyekatannya harus membawa surat rapid antigen, ada keterangan tujuannya mau ke mana," tuturnya.

Imam juga mengatakan, penurunan ini terjadi saat sebelum Ramadan 2021. Saat ini kata Imam, penumpang di Terminal Purabaya pun didominasi oleh para pekerja dan ASN (Aparatur Sipil Negara).

"Bisa dilihat, itu mereka (penumpang). Orang-orang yang pulang kerja, mungkin tukang bangunan, pabrik terdekat sini," jelasnya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Penutupan

Saat ditanya apakah pada tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang ada penutupan di Terminal Purabaya, pihaknya mengatakan bahwa masih belum ada instruksi dari pimpinan terkait dengan penutupan terminal pada tanggal-tanggal tersebut.

"Tidak ada penutupan, armada tetap jalan, selama ada aturan yang jelas dan instruksi pimpinan, kalau dulu kan ada," kata Imam.

Imam mengatakan bahwa pada ramadan sebelum ada pandemi, biasanya 3 hari sebelum lebaran kenaikkan penumpang Terminal Purabaya bisa mencapai 100 persen. Bahkan pada akhir pekan hampir 50.000 sementara dihari biasa 28.000 orang, namun sekarang rata-rata penumpang 6.000 hingga 8.000 orang.