Sukses

Pulang dari Luar Negeri, Belasan Pekerja Migran Dikarantina di Magetan

Belasan pekerja migran tersebut sebelumnya telah menjalani karantina selama beberapa hari di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Liputan6.com, Magetan - Sebanyak 12 orang pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang baru tiba dari tempat kerjanya di luar negeri, menjalani karantina dan pemeriksaan kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.

Bupati Magetan Suprawoto mengatakan belasan pekerja migran tersebut sebelumnya telah menjalani karantina selama beberapa hari di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

"Mereka dijemput tim yang terdiri dari BPBD dan Dishub Magetan. Sebelumnya mereka menjalani isolasi dini di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Selanjutnya, mereka akan menjalani serangkaian pemeriksaan Kesehatan untuk memastikan bebas COVID-19 di Magetan," ujar Bupati Suprawoto di Magetan, Senin, 3 Mei 2021, dilansir dari Antara.

Menurut ia, sesuai prosedur, para pekerja migran yang tiba di daerah asal harus menjalani tes usap (swab) terlebih dahulu.

Bagi mereka yang hasil usap mulai dari tempat kerja sampai tiba di Surabaya dan selanjutnya di Magetan hasilnya negatif, maka bisa menjalani karantina mandiri di rumah masing masing.

Atau jika di rumah belum memungkinkan, nanti akan ada kebijakan kepala desa untuk menjalani pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.

"Apa yang kita laksanakan ini adalah prosedur baku. Hal itu karena kita saling mencintai, melindungi, menghargai, dan menjaga keluarga kita agar tidak tertular COVID-19," kata Bupati.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Dari Tiga Negara

Dari informasi yang disampaikan Pemprov Jatim ke Pemkab Magetan, kebanyakan pekerja migran Indonesia asal Magetan tersebut bekerja di Malaysia, Taiwan, dan Singapura.

Nantinya, di hari terakhir karantina akan dilakukan tes usap dan apabila ada yang positif, maka langsung diisolasi di RSUD Magetan.

Lebih lanjut, Bupati Suprawoto menyatakan pengetatan karantina tersebut juga sebagai bentuk kehati-hatian agar COVID-19 varian baru tidak masuk ke Indonesia.

"Saya minta, jangan sampai karena kelengahan, akan terjadi ledakan COVID-19 seperti di India. Untuk itu diharapkan masyarakat bisa saling menjaga dan selalu menerapkan 5M," kata Bupati Suprawoto.

Sementara sesuai data, di Kabupaten Magetan kasus COVID-19 hingga Senin ini mencapai 3.394 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 2.996 orang di antaranya telah sembuh, 116 orang lainnya masih dalam pemantauan, dan 282 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus konfirmasi positif baru sebanyak enam orang, sembuh 13 orang dan meninggal dunia satu orang.