Sukses

Amdal Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung Mulai Dipetakan

Ia menegaskan, pemetaan terkait amdal ini merupakan bagian dari proses yang harus dilakukan sebelum pembangunan jalan tol tersebut dimulai.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kabupaten Kediri mulai pemetaan analisis dampak lingkungan atau amdal dalam pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kabupaten Kediri hingga Tulungagung untuk mendukung pembangunan bandara.

"Jadi, amdal ini konsultasi publik terkait lingkungan yang akan terdampak pembangunan jalan tol. Itu menjadi bagian dari proses yang harus ditempuh sebelum proyek jalan tol dibangun," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana di Kediri, Jumat (7/5/2021), seperti dikutip dari Antara.

Ia menegaskan, pemetaan terkait amdal ini merupakan bagian dari proses yang harus dilakukan sebelum pembangunan jalan tol tersebut dimulai. Hingga kini, dari pembahasan tidak ada masalah terkait dengan amdal tersebut.

"Itu bagian dari proses yang harus dilakukan dan tidak ada kendala," kata Mas Bup, sapaan akrabnya.

Pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung merupakan kelanjutan rencana jalan tol Kertosono-Kediri sebagai jalan alternatif yang menghubungkan kota-kota di Jatim untuk mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia.

Rencana pembangunan jalan tol ini membuka jalur percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, kawasan Bromo, Tengger, Semeru hingga selingkar Wilis dan lintas selatan.

Ruas jalan tol ini juga akan menjadi jalan penghubung dari dan ke Bandara Dhoho Kediri, serta diharapkan akan mempermudah akses menuju kawasan Jatim bagian selatan dan mendukung perekonomian di sekitarnya termasuk pariwisata.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sepanjang 44,5 Km

Lingkup jalan tol Kediri-Tulungagung itu meliputi jalan tol sepanjang kurang lebih 44,51 kilometer di wilayah Kota/Kabupaten Kediri dan Tulungagung. Selain itu, juga simpang susun Kediri, Mojo, Karangrejo, dan Tulungagung serta dua unit rest area tipe A.

Sesuai rencana kegiatan, survei, pengukuran, hingga pengadaan lahan dilakukan pada 2021. Untuk konstruksi akan dimulai pada 2022 hingga selesai dan siap operasional.

Mas Bup menyatakan pemkab mendukung rencana pembangunan jalan tol tersebut dan memastikan tidak ada oknum yang bermain dalam pembebasan lahan.

"Kami pasti akan mendukung pembangunan jalan tol ini, pastikan tidak ada yang bermain dalam pembebasan tanah," kata dia.

Ia berharap pembangunan jalan tol berlangsung lancar. Selain itu, komunikasi juga akan dilakukan dengan Pemkab Nganjuk, sehingga proses pembangunan bisa berjalan baik.