Liputan6.com, Surabaya- Pemprov Jatim sepakat untuk bekerja sama dengan Group of Development Technologies and Construction Companies (GDTC) Maroko. Kerja sama yang dijalin Pemprov Jatim itu senilai lebih dari Rp 8,5 triliun untuk mendukung pembangunan di Jatim.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Chairman GDTC Maroko HEH Sharif Moulay Sidi Al Sultan Ahmad Bin Zuhir Bin Mohammad Bin Jaber Al Natour dengan tujuh direktur BUMN dan BUMD di Jatim.
Kesepakatan itu merupakan hasil rapat koordinasi usulan proyek kerja sama antara GDTC dengan BUMD dan BUMN di Jatim, yang ditindaklanjuti persetujuan tujuh proyek, meliputi:
Advertisement
1. Proyek pengembangan pelabuhan terminal umum di Kota Probolinggo dengan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) senilai Rp 2,1 triliun
Baca Juga
2. Proyek pembangunan dan pengoperasian pengolahan air di Kawasan Industri Java Integrated and Ports Estate (JIIPE), Maspion dan NIP dengan PT Air Bersih Jatim senilai Rp 347 miliar
3. Proyek pembangunan Puspa Agro dengan PT Jatim Grha Utama senilai Rp 1,7 triliun
4. Proyek pembangunan kawasan wisata "Ngawi Planetarium Agro Park" dengan PD Sumber Bhakti senilai Rp 125 miliar
5. Proyek pembiayaan bisnis jasa sterilisasi ultimate EBM dan X-Ray dengan PT Kasa Husada senilai Rp 300 miliar.
6. Proyek pembangunan Tol Pasuruan-Probolinggo dengan PT Trans Jawa Paspro senilai Rp 1,5 triliun
7. Proyek pembangunan Tol Krian Legundi dengan PT Waskita Bumi Wira senilai Rp 2,4 triliun
“Peran kepala daerah penting dalam menginvetarisasi dan identifikasi peluang investasi di daerah masing-masing,” ujar Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (9/5/2021).
Wakil gubernur Jatim ini juga mengatakan GDTC memang tertarik dengan proyek-proyek yang ada kaitannya dengan pemerintah, baik proyek infrastruktur maupun proyek yang dimiliki BUMD dan BUMN.