Liputan6.com, Blitar - Bupati Blitar Rini Syarifah menargetkan inventarisasi atau pendataan kerusakan akibat gempa pada Jumat (21/5/2021) malam, akan selesai dalam dua hari.
"Maksimal dua hari sudah selesai, kita percepat. Tidak ada posko bencana atau pengungsi karena sudah terkondisikan," katanya, Sabtu (21/5/2021), seperti dikutip TimesIndonesia.
Bupati yang akrab disapa Mak Rini itu menyebutkan, ada beberapa fasilitas pelayanan publik di Kecamatan Wates yang mengalami kerusakan yaitu puskesmas dan Mapolsek Wates. Di samping ratusan kerusakan rumah warga di beberapa desa.
Advertisement
"Jadi masih kita inventarisasi, fasilitas umum di wates, puskesmas dan kantor polsek dan sekolah. Kita inventaris dulu kemudian kita laporkan ke Pemprov," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mencatat sebanyak 112 kerusakan akibat gempa 6,2 Magnitudo di kabupaten Blitar.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar Achmad Cholik jumlah tersebut berdasarkan laporan kaji cepat BPBD hingga Sabtu (22/5/2021) pukul 07.00. BPBD akan terus memperbarui data kerusakan tersebut.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rusak Ringan
"Rata rata kerusakan ringan seperti retak dan genteng jatuh, hanya satu rumah yang rusak berat yakni di desa Jabung Kecamatan Talun," kata Cholik dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (22/5/2021).
Cholik mengatakan, selain merusak 6 rumah warga, di Kecamatan Wates gempa Blitar telah merusak Puskesmas, Polsek Wates, 1 Sekolah dan 1 Mushola. Semua mengalami kerusakan ringan. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya ada satu warga yang tertimpa genteng. Sudah dirawat di RS dan sudah langsung boleh pulang. Karena cuma dijahit lukanya," urainya.
Advertisement