Liputan6.com, Surabaya - Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) M. Atoillah Isfandiari angkat bicara terkait seberapa efektif dan efisiennya kebijakan penyekatan jalur larangan mudik di Jawa Timur (Jatim).
Menurutnya, penyekatan jalur larangan mudik masih tidak konsisten karena penyekatan di beberapa titik dilakukan secara sporadis sehingga masih ada pemudik yang lolos.
Baca Juga
"Tetapi efek psikologisnya cukup membantu penurunan jumlah pemudik," ujar pria yang akrab disapa Ato ini kepada Liputan6.com, ditulis Senin (24/5/2021).
Advertisement
Ato mengungkapkan, belum ada data pasti kecuali bahwa secara nasional jumlah pemudik yang lolos sekitar 1,5 juta orang.
"Tetapi kalau merujuk pada data tahun lalu di mana jumlah pemudik turun hingga 70 persen, maka tahun ini persentasenya lebih tinggi lagi," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terlihat Minggu Depan
Sedangkan terkait dampaknya pada peningkatan kasus baru Covid-19, lanjut Ato, baru bisa diamati Minggu depan.
"Sementara dalam Minggu ini ada peningkatan jumlah kasus baru hingga 50 persen tetapi itu dikontribusi oleh hasil pemeriksaan acak pada pemudik," ujarnya.
"Sedangkan jumlah kasus yang dirawat di RS dalam Minggu ini masih landai bahkan cenderung berkurang. Kita tunggu Minggu depan, dua Minggu pasca mudik," ucapnya.
Advertisement