Sukses

Kampung Tematik di Malang Terancam Dibekukan, DPRD Minta Cari Solusi

Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menyayangkan bahwa sejumlah kampung tematik tersebut terancam dibekukan.

 

Liputan6.com, Malang - Sejumlah kampung tematik di Kota Malang terancam dibekukan karena tidak ada pemasukan akibat pandemi Covid-19. Kampung tersebut di antaranya Kampung Keramat, Bambu Mewek, Gerabah Penanggungan, Kampung Putih, Rolak Indahku dan Kawasan Wisata Panawijen.

Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menyayangkan bahwa sejumlah kampung tematik tersebut terancam dibekukan.

"Alokasi anggaran sudah ada dan semisal kalau ada yang dibekukan, tentu itu menjadi pertanyaan. Pemerintah harus hadir dan itu mengatasi hal ini," ujar Made, Senin (24/5/2021), dikutip dari TimesIndonesia.

Made mengatakan, setelah Pemkot Malang pemetaan, nantinya harus bisa tahu bahwa pengonsepan kampung tematik itu sendiri berangkat dari muatan lokal.

Menurut Made, setiap konsep yang tidak muncul secara alami dan terkesan dibuat-buat memang dirasanya tak akan bisa bertahan lama. Maka dari itu, konsep yang dipakai ialah membangun kampung tematik yang muncul dari kesadaran masyarakat lokal dan juga tradisi lokal.

"Karena pada akhirnya menjaga itu lebih sulit daripada merawat. Kalau menciptakan itu gampang. Maka dari itu, kalau ingin bertahan lama, ya jangan memaksakan konsep dari luar. Biarkan muncul secara alami dengan sendirinya," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sisi Lokal

Dirinya memberi contoh, seperti halnya pembangunan Kayutangan Heritage Malang yang memakai embel-embel mengadopsi konsep Malioboro. Hal tersebut tentunya tidak bisa ditelan mentah-mentah dan harus melihat sisi lokalnya, karena pasti ada yang berbeda.

Artinya saat membangun atau mengonsep sebuah kampung tematik, harus membawa muatan lokal. Apalagi lebih baik lagi juga bisa menunjang ekonomi pariwisata, seperti UMKM, pelaku seni hingga pelaku industri kreatif lainnya.

Meski begitu, terkait konsep kampung tematik perlu dibicarakan lagi lebih matang, baik dengan legislatif maupun masyarakat lokalnya sendiri. "Memang harus melibatkan kerja sama antar lintas stakeholder. Semua harus terlibat. Dengan begitu roda ekonomi pariwisata di Malang bisa kembali bergeliat dan juga ekonomi masyarakatnya bisa ikut bergerak," pungkasnya