Sukses

Kerumunan Ultah Khofifah, Seknas Jokowi Jatim: Pemimpin Harus Beri Contoh

Menurut Sapto, logikanya kalau acara ini digelar dengan spontan, kenapa diadakan di Gedung Negara Grahadi, yang jelas-jelas memiliki standar protokol kenegaraan.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Seknas Jokowi Jatim Sapto Raharjanto mengkritik dugaan kerumunan melanggar Protokol Kesehatan (Proses) pada acara Ulang Tahun (Ultah) Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, beberapa hari yang lalu.

Sapto menyatakan, di masa situasi pandemi dimana masyarakat hidup dalam kondisi prihatin baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan, harusnya pemimpin memberi contoh yang baik, seperti tidak menggelar pesta ulang tahun seperti itu.

"Apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, dimana pemerintah tegas melarang adanya kerumunan massa, tapi kenapa Gubernur Jatim memberi contoh yang kurang bagus seperti ini," ujarnya, Senin (24/5/2021).

Menurut Sapto, logikanya kalau acara ini digelar dengan spontan, kenapa diadakan di Gedung Negara Grahadi, yang jelas-jelas memiliki standar protokol kenegaraan.

Apalagi acara tersebut dilaksanakan di bagian rumah dinas Gubernur Jatim, sulit dipercaya jika Khofifah tidak tahu acara tersebut dimana persiapan sudah dilakukan sedemikian rupa.

“Acara pesta ulang tahun Gubernur Jawa Timur tersebut seperti telah dipersiapkan sedemikian rupa, termasuk hadirnya para undangan, ada catering yang sudah dipersiapkan, termasuk hadirnya artis Katon Bagaskara," ucapnya.

Sapto mengungkapkan, pihaknya meminta Khofifah agar melihat contoh yang diberikan Presiden Joko Widodo yang menurut sepengetahuan Sapto, belum pernah mengadakan pesta perayaan ulang tahun.

Apalagi di dalam situasi pandemi seperti ini, lanjut Sapto, dimana banyak masyarakat yang masih kesulitan di dalam sisi perekonomian, banyaknya PHK, banyaknya para pelaku UMKM yang gulung tikar sebagai imbas dari pandemi Covid-19.

“Oleh karenanya kami menyayangkan, kenapa masih ada saja pejabat yang menggelar acara pesta perayaan ulang tahun seperti ini, yang bagi kami sungguh mengusik rasa keadilan,” ujarnya.

Sapto mengatakan, pihaknya juga mengkritik Wakil Gubernur Jatim Elestianto Dardak yang menghadiri acara tersebut. meskipun tidak ikut membuat pesta untuk merayakan ulang tahunnya karena tanggal kelahirannya berbeda dengan Gubernur Khofifah.

"Seharusnya Pak Wagub Jatim berani untuk tidak mematuhi perintah agar hadir dalam acara atau berinisiatif melarang diselenggarakannya pesta perayaan ulang tahun Gubernur Khofifah," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sentil Emil

Wagub Emil Dardak, lanjut Sapto, juga harus berani mengingatkan Khofifah agar tidak membuat acara pesta perayaan di masa pandemi yang rawan menimbulkan terjadinya kerumunan massa.

“Meski Wagub Emil tidak membuat acara perayaan ulang tahunnya, karena tanggal lahirnya berbeda dengan Gubernur Khofifah, seharusnya Pak Emil harus melarang diselenggarakannya acara tersebut dan berani mengingatkan Khofifah," ujarnya.

"Atau Pak Emil harus berani tidak datang, meski ada perintah untuk hadir dalam acara pesta tersebut,” ucap Sapto.