Sukses

Warga Ramai-Ramai Kembalikan Bingkisan Lebaran Bupati Bojonegoro, Ada Apa?

Purwanto mengaku bingung dengan masalah ini. Sebab, bingkisan lebaran dikembalikan ke rumahnya.

 

Liputan6.com, Bojonegoro - - Warga beramai-ramai mengembalikan bingkisan lebaran sebanyak 23 paket bantuan sosial dan 22 sarung ke Purwanto, Kepala Dusun Sumberwungu, Desa Kepohkidul, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro.

Ditengarai, mereka kecewa karena mencuat kabar adanya tudingan penjarahan bingkisan tersebut.

Purwanto mengaku bingung dengan masalah ini. Sebab, bingkisan lebaran dikembalikan ke rumahnya.

"Lha saya selaku Kasun jadi kebingungan. Saya anggap awalnya barang ini dari Kecamatan, dan oleh warga saya, dikembalikan ke rumah saya," ungkapnya , Senin (31/5/2021).

Purwanto bercerita, bingkisan itu kemudian dibawanya ke Kecamatan Kedungadem untuk dikembalikan. Tetapi, oleh pihak Satpol PP yang bertugas di kantor setempat tidak mau menerima barang tersebut.

Selanjutnya, dirinya disarankan untuk mengembalikan ke BPBD Kabupaten Bojonegoro sekaligus diminta untuk membuat surat berita acara.

"Ya aku nggak mau, karena ini awalnya dari kecamatan saya kembalikan lagi ke kecamatan," kata Purwanto.

Sebelum adanya pengembalian bingkisan itu, diketahui Kepala Desa Kepohkidul mendapat tudingan sebagai pemicu warga aksi penjarahan. Selanjutnya, yang bersangkutan lalu dilaporkan ke pihak aparat penegak hukum oleh Staf dari Bupati Bojonegoro bernama Irsyad.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tudingan Menjarah

Warga mendapati bingkisan lebaran yang sengaja diberikan seseorang, yakni pada Rabu 19 Mei 2021 menjelang maghrib semingguan lalu. Munculnya tudingan bahwa mereka telah menjarah, selanjutnya barang itu dikembalikan ke Purwanto.

Agus Saiful Aris, Camat Kedungadem ketika beberapa kali di hubungi media ini, masih belum mengangkat telepon selularnya.

Diketahui, peristiwa ribut-ribut adanya kejadian ini terjadi di masa pandemi Covid-19. Yang mana, tampak warga beramai-ramai mengembalikan bingkisan dengan terlihat tidak mentaati protokol kesehatan. Yakni, utamanya tidak mengenakan atau memakai masker.