Â
Liputan6.com, Surabaya - Hajatan pernikahan yang berlangsung di Dusun Pal Sembilan, Desa Bendelan, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso, berujung petaka. 14 warga setempat diketahui positif Covod-19 usai hajatan berlangsung.
Baca Juga
Dari 14 itu, 5 di antaranya merupakan anggota keluarga tuan rumah. Sebanyak 4 warga terlebih dulu dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, dan hasil Swab PCR untuk 10 orang baru keluar Senin (7/6/2021) kemarin.
Advertisement
Juru Bicara Satgas Covid-19 Bondowoso Mohammad Imron mengatakan, setelah Hari Raya Idul Fitri, ada peningkatan kasus baik suspek, positif bahkan yang kasus aktif. Namun tidak drastis seperti daerah lain.
"Peningkatan kasus terjadi di Kecamatan Binakal, klaster kegiatan masyarakat, kegiatan hajatan," katanya, Selasa (8/6/2021).
Titik kasus tersebut ditemukan di rumah pelaksana hajatan. Namun pihaknya belum bisa memastikan asal virus tersebut. Sebab dari hasil tracing terhadap warga terpapar, tak ada yang bepergian ke luar kota.
"Cuma kita tidak tahu, mungkin kedatangan tamu. Sanak saudaranya mungkin yang dari luar kota," katanya.
Pertama kali ditemukannya kasus tersebut, yakni ada keluarga hajatan yang sakit, dengan gejala batuk dan pilek. Setelah dirapid antigen dan Swab PCR, hasilnya positif Covid-19. Itu terjadi saat persiapan acara hajatan
Setelah hajatan, ada warga di Sumber Tengah positif dan sempat diundang di hajatan itu. Selain itu ditemukan guru TK sakit, hasil rapid antigen reaktif dan Swab PCR positif.Â
"Guru itu meninggal karena memang ada komorbid dan usianya 50 sekian. Dari sanalah ledakan kasus ini ditemukan," paparnya.
 Saat ini ada sekitar 4 orang dirawat di RS Bondowoso karena kondisinya parah. Sementara sisanya tanpa gejala.  Saat ini kata dia, Rt 3 di Dusun Pal Sembilan masuk zona merah.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tracing
Satgas Covid-19 terus melakukan tracing, tasting, dan treatment bagi warga yang sakit. "Kita lakukan penyemprotan disinfektan, bahkan hari ini ada penyemprotan ulang," imbuhnya.
Namun demikian, pihaknya meminta masyarakat tidak terlalu khawatir. Tetapi terpenting harus ditangani bersama. "Tidak hanya dari kesehatan, TNI-Polri. Tapi semua pihak Satgas Covid-19, baik kabupaten, kecamatan hingga desa," paparnya.
Pihaknya berharap, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Yakni 5M, mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
Advertisement