Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka mendalam atas wafatnya KH Nawawi Abdul Jalil, pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, di RS Raci Bangil Pasuruan, pada Minggu 13 Juni kemarin siang.
"Atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat Jawa Timur, juga atas nama keluarga, kami menyampaikan turut berduka dan berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya KH. Nawawi Abdul Jalil," ujar Khofifah, ditulis Senin (14/6/2021).
Khofifah juga mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum KH. Nawawi Abdul Jalil, semoga Allah SWT menempatkan ditempat terbaik disisi-Nya, mengampuni seluruh khilaf, menerima semua amal ibadahnya dan dilapangkan kuburnya.
Advertisement
"Semoga keluarga dan para santri yang ditinggalkan juga diberikan kesabaran, ketabahan dan keikhlasan. Aamiin," ucap Khofifah.
Khofifah mengungkapkan, almarhum Kiai Nawawi adalah salah satu ulama kharismatik dan sangat berpengaruh yang dimiliki Jawa Timur.
Apalagi, kata Khofifah, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan adalah salah satu ponpes tertua di Indonesia yang memiliki banyak santri dan alumni yang tersebar di dalam dan luar negeri.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Duka Indonesia
“Bukan Jatim saja yang berduka, tapi seluruh umat muslim Indonesia,” ujar Khofifah di Surabaya.
Untuk diketahui, KH Nawawi Abdul Jalil dikenal sebagai Kiai Sepuh (Kiai Khos) yang sangat dihormati di lingkungan Nahdlatul Ulama. Dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, Kiai Nawawi duduk sebagai anggota Ahlul Halli Wal-Aqdi (Ahwa).
KH A Nawawi Abdul Djalil, wafat , Minggu 13 Juni 2021, pukul 14.40 WIB. Mustasyar PBNU ini menghembuskan nafas terakhir di RS Raci Bangil Pasuruan setelah mendapatkan perawatan sebelumnya di RS Lavalette Malang selama empat hari.
Advertisement