Sukses

Banyuwangi Klaim Serap Vaksinasi Tertinggi se-Jatim, Capai 89,9 Persen

Meski serapan vaksin tinggi, Ipuk tetap kembali mengingatkan jajarannnya untuk terus mengantipasi penyebaran kasus covid-19 di Banyuwangi.

Liputan6.com, Banyuwangi - Penyerapan vaksin Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi tertinggi di Jawa Timur. Per 16 Juni 2021, dari total 372.570 dosis vaksin yang diterima Banyuwangi. Sebanyak 89,9 persennya atau sekitar 334.000 di antaranya telah disuntikkan ke masyarakat. Persentase penyerapan vaksin dari total vaksin yang diterima itu adalah yang tertinggi di Jatim.

”Terima kasih tenaga kesehatan, TNI, Polri, dan warga yang antusias mendukung program vaksinasi Covid-19, sebagai upaya kita bersama menekan penyebaran pandemi Covid-19. Terima kasih pemerintah pusat dan provinsi atas dukungan vaksinnya,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (17/6/2021).

Saat ini, lanjut Ipuk, Pemkab Banyuwangi sedang menunggu alokasi vaksin dari pemerintah pusat. ”Strategi vaksinasi jemput bola ke desa-desa akan terus kita lakukan sembari menunggu droping vaksin selanjutnya,” papar bupati perempuan tersebut.

Meski serapan vaksin tinggi, Ipuk tetap kembali mengingatkan jajarannnya untuk terus mengantipasi penyebaran kasus covid-19 di Banyuwangi. Apalagi, angka kasus aktif covid-19 di Banyuwangi saat ini mencapai 149 orang. 

“Harus terus waspada. Apalagi sekarang ada varian Delta yang telah dinyatakan masuk ke beberapa daerah di Tanah Air. Saya minta tolong semuanya, jangan lengah, tetap protokol kesehatan secara ketat,” ujarnya. 

Dia mengatakan, kenaikan angka Covid-19 di hampir seluruh daerah menjadi alarm untuk terus menegakkan protokol kesehatan.

”Satgas di berbagai tingkatan perlu lebih aktif mengingatkan protokol kesehatan ke semuanya,” ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Antisipasi Lonjakan

Ipuk juga mengantisipasi bilamana ada lonjakan kasus di Banyuwangi. Kapasitas tempat tidur di ruang isolasi maupun ICU sudah akan ada tambahan di RSUD Blambangan.

"Sekarang memang ada peningkatan penggunaan tempat tidur (untuk pasien Covid-19), harapan kita angka bed occupancy ratio (BOR) yang mulai naik bisa kembali diturunkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Widji Lestariono menjelaskan bahwa angka kasus aktif di Banyuwangi selama dua pekan terakhir terjadi peningkatan. Kenaikan ini dipicu klaster hajatan yang ada di Desa Ringinpitu, Kecamatan Tegadlimo, Banyuwangi. 

“Kasus dimulai dari 29 Mei lalu. Dari hasil tracing dan testing dari klaster hajatan tersebut muncul 36 kasus Covid-19. Dari klaster itu, tercatat enam orang sudah sembuh, satu meninggal, dan sisanya dalam perawatan. Masih terus kami pantau dan lakukan tracing,” kata Rio, panggilan akrabnya.