Sukses

Petani Sidoarjo Lebih Suka Jual Sawahnya untuk Perumahan dan Pabrik, Kenapa?

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) menyatakan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada sektor pertanian di Kabupaten Sidoarjo masih rendah.

Liputan6.com, Surabaya - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) menyatakan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada sektor pertanian di Kabupaten Sidoarjo masih rendah. Tahun lalu, PDRB pada sektor ini hanya menyumbang 2,8 persen saja.

Rendahnya pendapatan pada sektor pertanian, menurut Gus Muhdlor karena ada pergeseran fenomena para petani pemilik lahan. Mereka lebih suka lahannya dibeli untuk pembangunan perumahan atau pabrik, ketimbang ditanami sendiri.

"Sudah saatnya para petani kita harus berani menerapkan pertanian ala perkotaan atau urban farming. Hari ini kita menggandeng Bulog untuk membantu petani Sidoarjo agar bisa meningkatkan hasil panen padi dan tebu saat panen raya nanti," ujar Gus Muhdlor, Kamis (17/6/2021).

"Targetnya jelas, mewujudkan ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan para petani dan menaikkan PDRB pada sektor pertanian," ucapnya.

Selain fenomena tersebut, lanjut Gus Muhdlor, panjangnya distribusi mata rantai antara petani dengan pasar juga menjadi aspek yang harus dicarikan solusinya.

"Upaya yang kami lakukan untuk mengatasi permasalah itu, diantaranya melakukan kerjasama dengan Perum Bulog dengan menghadirkan para stakeholder," ucapnya.

Dia mengaku pihaknya telah menggandeng Perum Bulog, Asosiasi Penggiling Gabah dan Beras, Gapoktan, Petani Milenial, perwakilan Pabrik Gula Candi dan Krembung serta PT. Indomarco Prismatama (Indomaret).

"Fokus utama kerjasama dengan Perum Bulog adalah pengadaan dan pendistribusian beras. Kerjasama ini akan berlangsung selama dua tahun kedepan," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Fasilitasi Petani

Sedangkan kerjasama dengan PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) bertujuan untuk membantu penjualan beras dan gula hasil dari produksi petani Sidoarjo.

Kerja sama juga melibatkan dua pabrik Gula, yakni pabrik gula Candi dan Krembung. Termasuk Asosiasi Penggiling Gabah dan Beras dengan Gapoktan.

"Upaya yang kita lakukan ini adalah untuk memutus mata rantai distribusi, mulai dari masa tanam sampai dengan distribusi hasil panen padi dan tebu," ucap Gus Muhdlor.

"Ini terobosan bagus dari Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo untuk memfasilitasi para petani melalui kerjasama dengan Perum Bulog sebagai penyedia dan pendistribusi dan juga dengan Indomaret dan pabrik Gula untuk membantu marketnya" ucap Gus Muhdlor.