Liputan6.com, Surabaya - Online shop Rokgaliya menggagas program Bangun 1.000 Desa betajuk Berjuang Berkarya dan Berbagi dalam rangka HUT ke-10.
Owner Rokgaliya Leila Melati mengatakan, selama 10 tahun berdiri, Rokgaliya telah melewati beberapa fase mulai dari tahap berjuang dan berkarya. Oleh karena itu, setelah mampu menjalani kini saatnya Rokgaliya untuk berbagi kepada sesama.
“Berjuang kita sudah sepuluh tahun, berjuang mengurus Rokgaliya, terus berkarya dari produk-produk yang kita produksi terus berbaginya kita kerjasama sama wakaf salman,” kata Leila Melati, Rabu, (23/6/2021).
Advertisement
Leila menuturkan, Rokgaliya awalnya ia dirikan pada 2011 hanya untuk menyediakan kebutuhan rok bagi para Mahasiswi. Sebab bagi Leila sudah banyak orang jual pakaian tapi belum ada yang fokus memproduksi rok.
Alhasil, dia ingin para konsumen ketika ingin mencari rok hanya akan ingat Rokgaliya. Rok yang di produksi Rokgaliya dibuat dari bahan-bahan pilihan yang cocok untuk para wanita berusia 20-35 tahun. Dengan bahan pilihan itu sehingga membuat para wanita nyaman untuk memakainya.
Lebih lanjut, selama menjalani bisnisnya, ia belum mendapatkan tantangan atau kendala yang begitu sulit. Hanya saja, kendala yang paling sulit dihadapi ialah masa Pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tantangan Pandemi
“Kendalanya ya kalau bisnis kan kayak gitu ya, ada up dan downnya. Kadang sepi dan berkurang pendapatan, apalagi kondisi pandemi awal-awal juga bikin kaget” ujarnya.
Pada awal-awal pandemi, Rokgaliya mengalami penurunan pendapatan sampai 20-30 persen. Namun, ia terus berinovasi agar penurunan pendapatan tidak terlalu drastis.
“Jadi waktu pas turun gitu kita maksimalkan brand baru , kita buat produk-produk yang istilahnya bakal hits dipakai kalau pas kondisinya dirumah aja kayak baju tidur atau homi set gitu. Jadikan saya punya brand lain seain rok yaitu Bajubojo. Itu produk untuk menjawab keinginan konsumen,” pungkasnya .
Advertisement