Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadikan Asrama Haji Sukolilo Surabaya sebagai rumah sakit isolasi pasien COVID-19 yang berstatus orang tanpa gejala atau OTG.
"Ini merupakan upaya untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan yang ada di Jawa Timur," ujar Pelaksana Harian Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Jumat (25/6/2021), dikutip dari Antara.
Baca Juga
Rumah Isolasi OTG tersebut berkapasitas 168 tempat tidur dan akan bertempat di Gedung E2 Asrama Haji berlantai dua. Setiap lantai terdiri atas 28 kamar ber-AC dan setiap kamarnya berisi enam tempat tidur dengan kamar mandi dalam.
Advertisement
Di setiap lantainya, juga terdapat dua unit TV serta dua dispenser yang berada di ruang lobi untuk melengkapi kebutuhan pasien.
Seperti halnya rumah sakit lapangan yang telah didirikan Pemprov Jatim, rumah isolasi juga dilengkapi dengan fasilitas tempat olahraga, seperti tenis meja, bulu tangkis, dan sepak bola.
Selain itu, juga ada kafe gratis dan tiga unit gazebo yang bertempat di lapangan seluas 500 meter persegi di depan gedung isolasi.
Guna memaksimalkan pelayanannya, tambah Heru, rumah isolasi OTG ini juga akan dijaga oleh empat orang dokter, delapan perawat, dan empat analis.
Dengan adanya tambahan rumah isolasi OTG di Asrama Haji Sukolilo ini, Pemprov Jatim saat ini telah memiliki lima Rumah Sakit Lapangan COVID-19 di beberapa daerah dengan kapasitas berbeda.
Rinciannya, RS Lapangan Indrapura Surabaya dengan kapasitas 500 tempat tidur, RS Lapangan Idjen Boulevard Malang dengan kapasitas 300 tempat tidur, dan RS Lapangan Joglo Dungus Madiun berkapasitas 150 tempat tidur.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Peresmian
Kemudian, Rumah Isolasi OTG di BPWS Bangkalan dengan kapasitas 550 tempat tidur, serta Rumah Isolasi OTG di Asrama Haji Sukolilo dengan kapasitas 168 tempat tidur.
"Khusus RS Lapangan Indrapura Surabaya, jumlah kapasitas awalnya 450 tempat tidur, setelah itu Ibu Gubernur Khofifah menambah kapasitasnya dengan 50 tempat tidur," kata Heru Tjahjono.
Sementara itu, peresmian turut dihadiri Ketua Gugus Kuratif Satgas COVID-19 dr. Joni Wahyuhadi, Kadinkes Jatim dr. Herlin Ferliana, Tenaga Ahli Kebencanaan Suban Wahyudiono, dan Dandim Surabaya Timur Letkol Inf. Agus Faridianto.
Tampak juga pejabat di lingkungan BPBD Jatim, seperti Sekretaris Erwin Indra Widjaja, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Gatot Soebroto, serta Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Sriyono.
Advertisement