Sukses

Tabung Oksigen dan Obat untuk Penanganan Covid-19 di Malang Mulai Menipis

Bila tak segera disiapkan maka berpotensi langka dan membahayakan penanganan Covid-19 di Malang

Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota Malang menyebut ketersediaan tabung oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 di Malang sangat terbatas. Kondisi serupa juga untuk masker dan obat-obatan yang mulai menipis.

Situasi itu berdasarkan hasil pantauan di lapangan oleh para forum pimpinan daerah setempat. Untuk oksigennya masih tersedia, hanya saja alat tabungnya yang terbatas. Itu dapat membahayakan penanganan Covid-19 di Malang bila jumlah kasus naik tinggi.

“Persoalannya ada pada keterbatasan tabung gas, saya rasa itu kondisi secara nasional karena memang harus impor,” kata Sutiaji, Wali Kota Malang, Rabu, 7 Juli 2021.

Pantauan lapangan itu menyasar sejumlah tempat mulai dari distributor gas dan oksigen di Jalan Aris Munandar, Grosir Alat Kesehatan di Jalan Dr Cipto, RS Lavalette Malang, IGD RSSA Malang, Distributor Alkes Medilab Oro-Oro Dowo serta Apotek Narita.

Ia berharap soal keterbatasan tabung itu dapat segera nantinya sangat memungkinan terjadi kelangkaan. Karena itu harus segera ada solusi agar upaya penanganan dapat berjalan lebih baik. Masyarakat pun harus memahami situasi sekarang ini.

Ketersediaan masker dan obat-obatan untuk penanganan Covid-19 pun kondisinya serupa. Pemkot Malang bakal berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk masalah ini. Agar secepatnya tidak ada kelangkaan pasokan.

“Masalah ini jadi perhatian kami, karena itu segera berkoordinasi untuk solusinya. Masyarakat harus meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan diri,” ucap Sutiaji.

Warga pun diminta lebih meningkatkan kesadaran demi mencegah penyebaran Covid-19 di Malang. Selalu patuh protokol kesehatan serta aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat selama 3-20 Juli ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Update Covid-19 Malang Raya

Sementara itu berdasarkan data Info Covid-19 Jawa Timur, sampai dengan 7 Juli 2021 total kasus terkonfirmasi positif di Kota malang ada sebanyak 7.313 kasus. Dari jumlah kasus itu, 338 pasien masih dirawat, 680 pasien meninggal dan 6.295 pasien sembuh. Lalu ada 482 kasus suspek, 125 probable, 482 pasien diisolasi dan 7231 dinyatakan discarded.

Sedangkan di Kabupaten Malang kasus konfirmasi positif Covid-19 ada sebanyak 4.021 kasus dengan 166 masih dirawat, 3.589 sudah sembuh, 266 pasien meninggal. Lalu ada 271 kasus suspek, 44 probable, 80 orang diisolasi dan 6.174 dinyatakan discarded.

Sementara itu di Kota Batu kasus konfirmasi positif Covid-19 ada sebanyak 1.777 kasus dengan 117 pasien masih dirawat, 1.509 pasien sudah sembuh, 151 pasien meninggal dunia. Kasus suspek ada 1.062 kasus dan 70 probable.