Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak warga tetap memperketat protokol kesehatan (prokes), seusai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali hingga 25 Juli mendatang.
"Saya berharap betul kepada warga Surabaya. Ayo dalam seminggu ini kita berjibaku supaya minggu depan ini bisa turun, sehingga bisa dilakukan relaksasi. Saya sudah sampaikan kepada jajaran pemkot untuk turun dan pengecekan terus menerus,” ujarnya, Rabu (21/7/2021).
Baca Juga
Eri Cahyadi telah mengambil sejumlah langkah demi memutus penyebaran wabah dunia tersebut. Diantaranya, menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) di setiap kelurahan yang tersebar se-Surabaya.
Advertisement
Tempat isoman itu, lanjut Eri, diperuntukkan bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan. Terutama bagi warga yang lokasi rumahnya tidak memungkinkan digunakan sebagai tempat isolasi mandiri.
“Semua kelurahan yang terdiri dari 154 itu, kita sudah siapkan tempat isoman. Ini untuk memutus penyebaran Covid-29, khususnya klaster keluarga. Agar pasien tidak menularkan kepada anggota keluarga lainnya,” ucapnya.
Untuk lokasinya, Cak Eri mengaku telah menggunakan berbagai tempat publik sebagai tempat isolasi. Salah satunya yaitu sekolah. Menurutnya, pemilihan lokasi sekolah itu, penting dilakukan sebab bangunnannya sudah jadi per ruangan dan juga fasilitas toilet juga sudah tersedia.
“Di setiap ruangannya juga sudah ada ventilasi maupun AC nya. Sementara ini kita kirim 30 bed per kelurahan, tapi kita lihat dan pantau lagi berapa jumlah kasus di setiap kelurahan, kita sesuaikan,” lanjutnya.
Langkah berikutnya adalah Pemkot Surabaya juga tengah menyiapkan dua lokasi Rumah Sakit (RS) Darurat yakni GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) dan Lapangan Kalibokor. Rencananya, RS Darurat itu akan segera beroperasi pada akhir pekan ini.
“Hari ini sudah siap tempatnya semua, mudah-mudahan Jumat sudah beroperasi. Sehingga tidak ada lagi warga Surabaya yang isoman. Kalau rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isoman,” papar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Testing dan Tracing
Eri juga terus memasifkan testing dan tracing. Bahkan, ia memastikan sudah mendistribusikan sebanyak 40 ribu swab antigen yang dibagi kepada 63 puskesmas se-Surabaya.
“Tiap puskesmas dikirim oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) rata-rata 2-4 ribu. Nah bagi masyarakat yang merasa menjadi kontak erat atau mengalami gejala silahkan swab. Pada saat hasilnya positif langsung isolasi ya, tetapi apabila negatif cukup kami info tidak diberikan hasilnya,” ujarnya.
Terakhir, dalam sehari Wali Kota Eri memastikan telah menerjunkan petugas tracing dari berbagai Perangkat Daerah (PD). Bahkan, dia menyebut tidak ada lagi keterlambatan tracing untuk menemukan kontak erat pasien Covid-19.
Dia menegaskan, apabila ditemukan satu kasus pasien terkonfirmasi, maka sebanyak-banyaknya menemukan kontak erat.
“Jadi, per hari tracingnya harus sudah selesai, supaya tidak ada keterlambatan. Kalau ternyata dari kontak erat itu hasilnya positif, maka kita lakukan tracing lagi pada kontak erat orang itu, begitu seterusnya. Ini tujuannya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Advertisement