Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi buka suara terkait beda data angka kematian Covid-19 dengan yang dirilis Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Sebenarnya Surabaya sudah membuka data (kematian) itu sejak di lawan Covid-19, kita masukkan berapa yang meninggal. Sudah kita masukan semua. Tidak ada data di Surabaya yang kita tutupi," ujarnya, Jumat (30/7/2021).
Eri mengatakan, berdasarkan jumlah ada 3.500 sampai 3.800 data kematian hingga kini. Dari data laman lawan Covid-19 milik Pemkot Surabaya, jenazah yang dimakamkan secara prokes pada Rabu 27 Juli kemarin ada 64 orang.
Advertisement
"Tapi bagaimana jumlahnya, tadi saya sampaikan wes 3.500, di laman lawan Covid-19 sudah keluarkan 3.800-an. Adakah daerah yang berani membuka kalau tidak Surabaya," ucapnya.
Menurut Eri, semakin membuka data maka semakin tahu bahanya apa saja yang ada di Kota Surabaya. Sehingga, dia bisa mengambil kebijakan yang tepat termasuk berapa jumlah yang sakit.
"Tapi betul yang disampaikan, kenapa tidak masuk datanya NAR. Karena yang meninggal ini adalah orang yang belum diswab, baik itu PCR maupun antigen. Tetapi mereka masuk suspect dan probable, karena sebelum meninggal punya ciri-ciri seperti covid, batuk, pilek, sesak nafas," ujarnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Data Lawan Covid-19
Eri mengatakan, bahwa yang ada di laman lawan Covid-19 untuk yang probable dan suspect yaitu sebanyak 3.800 sekian.
"Kalau yang lawan Covid-19 itu ada yang di rumah sakit, kita nggak bisa mendeteksi, yang ngentry masing-masing RS. Tapi kalau meninggalnya di RSUD Soewandi, di BDH, Asrama Haji, Lapangan Tembak, ya di lawan Covid-19 itu," ujarnya.
Advertisement