Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menjelaskan beda data kematian Covid-19 yang dirilis Pemerintah Provinsi Jatim dengan yang dipublikasikan Pemkot Surabaya.
"Surabaya kemarin di TPU Keputih pemakaman sekian-sekian, saya kemudian menyampaikan ke Wali Kota Eri, ini ceritanya bagaimana," ujarnya di Forum Guru Besar Universitas Airlangga secara virtual, Jumat (30/7/2021).
Baca Juga
Kemudian Eri Cahyadi menjelaskan bahwa yang dimakamkan di TPU khusus Covid-19 itu belum tentu memiliki hasil swab PCR.
Advertisement
Khofifah meminta Eri menjelaskan data pemakaman itu berbeda dengan data kematian Covid-19. Hal itu agar Pemprov Jatim tak dicurigai memalsukan data.
"'Bu, yang ini belum swab PCR maupun antigen. Tolong dijelaskan, Pak. Nanti dipikir Pemprov Jatim ini yang engineer data," ucapnya.
Khofifah mengatakan, pihaknya hanyalah menyajikan data sebagaiamana laporan kabupaten/kota dalan sistem New All Record (NAR) milik Kementerian Kesehatan.
"Kalau jenengan (Anda) input sekian ke NAR, lalu dari Kemenkes sekian, ya Pemprov atas dasar itu," ujar Khofifah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Serupa di Malang
Khofifah juga menjelaskan hal tersebut kepada Pemkot Malang. Dia meminta Wali Kota setempat untuk meluruskan kesimpang-siuran data kematian Covid-19 dan pemakaman Covid-19.
"Kemarin misalnya di Malang, yang sampai masuk di sebuah majalah, saya juga tanya pak wali ini bagaimana ceritanya, yang input ke NAR itu siapa, narasumber ini siapa, artinya luruskan kami," ucap Khofifah.
Advertisement