Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah pengusaha sound system di Ngawi ramai-ramai jual perlengkapan miliknya karena sepi pelanggan akibat PPKM.
Seperti yang terlihat di Jalan Kendal - Jogorogo, Ngawi, pada Rabu (4/8/2021). Belasan pikap dan truk berjalan beriringan mengangkut sound system lengkap dengan spanduk bertuliskan protes yang menggambarkan kondisi yang mereka alami.
Sugeng, salah satu pengusaha sound system asal Kecamatan Kendal, Ngawi yang ikut menjual menyebut aturan pemerintah dalam menangani pandemi tidak memberikan solusi bagi pengusaha sound system seperti dirinya.
Advertisement
"Aturan pemerintah tanpa solusi, membunuh mata pencaharian tukang rental sound dan pekerja seni," katanya, Rabu, dikutip dari TimesIndonesia.
Sugeng menyebut, sejak pandemi hingga pemberlakukan PPKM level 4 ini, dirinya tidak lagi menerima job tanggapan. Padahal, dia harus mencukupi kebutuhan keluarganya termasuk angsuran kredit miliknya yang terus berjalan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sepi Job
"Dengan menggelar aksi ini, semoga pemerintah bisa memberi perhatian bagi kami, dan ada solusi bagi kami di tengah aturan yang diterapkan pemerintah," katanya berharap.Â
Aksi protes pemilik usaha rental sound system di jalan Kendal - Jogorogo itu menarik perhatian warga pengguna jalan. Terlebih spanduk berisi protes mereka berisi kalimat yang menggelitik namun menohok. Seperti, "Tukunen murah-murahan ae lek, timbang diuber BRI," tulis protes salah satu pemilik sound system.Â
Â
Advertisement