Sukses

BPD di Gresik Dikerahkan untuk Tracing Covid-19, Minimal 15 Orang

Setiap ada satu warga yang dinyatakan positif, maka tim tracing akan mengambil test swab kepada minimal lima belas orang di sekitar pasien yang bersangkutan.

Liputan6.com, Gresik - Untuk melakukan tracing, testing dan treatment (3T), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di wilayah setempat untuk sebagai salah satu upaya menekan penyebaran COVID-19.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan pelibatan BPD akan dimulai Kamis (5/8) dengan meminta BPD menindaklanjuti pelacakan warga yang terpapar sesuai data dari pemerintah pusat.

“Mulai besok kami tracing menindaklanjuti terhadap warga yang terpapar sesuai data dari pusat. Biasanya, setiap pagi ada update data baru warga yang terpapar COVID-19," kata Gus Yani, panggilan akrab Fandi Akhmad Yani di Gresik, Rabu, 4 Agustus 2021, dilansir dari Antara.

Gus Yani yang juga menjabat Komandan Satgas COVID-19 Gresik itu menjelaskan, setelah diketahui data secara pasti akan diminta mengisi data laboratorium Jejaring Pemeriksaan COVID-19 pada aplikasi New-all Record (NAR).

"Setiap ada satu warga yang dinyatakan positif, maka tim tracing akan mengambil test swab kepada minimal 15 orang di sekitar pasien yang bersangkutan. Selain keluarga, para tetangga dekat serta orang yang telah kontak erat langsung akan diperiksa," kata mantan Ketua DPRD Gesik ini.

Oleh karena itu, Gus Yani meminta agar anggota BPD menyosialisasikan hal ini kepada seluruh masyarakat.

"Jangan kaget apabila ada petugas yang berpakaian hazmat mendatangi untuk melakukan pemeriksaan kepada masyarakat," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Isolasi Terpusat

Gus Yani menjelaskan, setelah dilakukan tracing, warga yang terpapar langsung diminta melaksanakan isolasi terpusat di Rumah Sakit Lapangan Gelora Joko Samudro.

“Sampaikan, isolasi terpusat lebih aman dan terkontrol. Semua fasilitas yang dibutuhkan mulai dari oksigen, obat-obatan serta dokter spesialis juga telah disiapkan. Silahkan para BPD bersama semua tokoh masyarakat di desa untuk ikut meyakinkan masyarakat isoman agar mau dibawa ke Gejos," katanya.

Gus Yani menjelaskan, isolasi terpusat merupakan arahan Presiden mengingat pasien yang melaksanakan isolasi mandiri banyak mengalami kegagalan.

"Beberapa sarana lain sudah pemkab siapkan, yaitu penambahan tempat tidur sesuai kebutuhan, dan beberapa dokter spesialis," katanya.