Liputan6.com, Jember - Untuk memudahkan petugas memantau warga yang sedang menjalani isolasi mandiri COVID-19 bergela ringan, Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, memasang bendera berwarna merah di rumah mereka.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengatkan pemasangan bendera di rumah warga yang isolasi mandiri agar mudah memantau kondisinya.
"Dan bisa membantu mereka, sehingga kunjungan tersebut dalam rangka realisasi program penanganan kasus COVID-19 dari hulu, namun penanganan dari hilir juga tetap menjadi prioritas utama," kata Hendy saat mengunjungi rumah warga bersama Wakil Bupati M. Balya Firjaun Barlaman di Perumahan Bumi Mangli Permai Kaliwates, Kamis, 5 Agustus 2021, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Ia menjelaskan program tersebut direalisasikan dengan operasi yustisi di setiap kelurahan dan peletakan bendera merah khusus untuk masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri.
"Program itu sebagai bentuk terobosan baru bagi Pemkab Jember yang lebih praktis memutus rantai COVID-19, di mana saat ini Kabupaten Jember berstatus PPKM level 3," tuturnya.
Satgas akan berkeliling ke rumah warga yang melakukan isolasi mandiri dan dilakukan pelacakan dengan melakukan tes usap antigen, kemudian warga yang melakukan isolasi mandiri di rumahnya akan dipasangi bendera merah.
"Satgas akan melakukan tracing (pelacakan) dengan melakukan 'swab' (tes usap) terhadap warga yang berdekatan dengan pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri. Itu langkah Pemkab Jember untuk melakukan penanganan COVID-19 di sektor hulu," katanya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Isolasi Terpusat
Pemkab Jember juga menyiapkan dua lokasi isolasi terpusat, yakni Hotel Kebonagung dan Jember Sport Garden, untuk pasien COVID-19 yang mengalami gejala ringan dan sedang, sehingga warga yang terkonfirmasi positif diimbau melakukan isolasi mandiri di dua lokasi tersebut.
Hendy juga mengimbau masyarakat mengikuti program pemerintah demi keselamatan semuanya dan tidak mudah percaya dengan isu yang menyebutkan bahwa vaksin dan tes usap bisa mematikan.
"Meski Jember turun ke level 3, saya tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan patuh protokol kesehatan dengan ketat karena masih pandemi," katanya.
Pemkab Jember berupaya mengakselerasi penanganan COVID-19 agar bisa turun ke PPKM level 2 sehingga roda ekonomi dapat berjalan kembali.
Informasi yang dihimpun di lapangan, ada beberapa warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah akhirnya meninggal dunia seperti yang dialami mantan anggota DPRD Jember Sanusi Muchtar Fadilah yang meninggal dunia saat isolasi mandiri, beberapa waktu lalu.
Advertisement