Liputan6.com, Surabaya - Senior Director Ario, Mattius Karijanto mengatakan, ada peningkatan pesanan peti mati pada Juni kemarin. Dalam sehari, pihaknya bisa menerima belasan pesanan peti mati dan jika dikalkulasi setiap satu minggu, jumlahnya mencapai 60 peti mati.
"Kita tahun lalu tidak merasakan lonjakannya dan baru tahun ini sampai overload. Bukan hanya permintaan dari pemerintah dan rumah sakit, tapi dari keluarga yang langsung datang ke Ario untuk membeli juga terkadang sering kehabisan," ujarnya, Kamis (5/8/2021).
Mattius mengungkapkan, pihaknya tidak menaikan harga penjualan peti mati mulai awal pandemi hingga saat ini, dan tetap masih normal diangka tiga hingga puluhan juta rupiah.
Advertisement
"Kita juga sering memberikan diskon harga peti mati kepada keluarga yang tidak mampu, asalkan stok peti mati masih ada. Prinsipnya kita bukan mencari kesempatan tapi membantu mereka secara kemanusiaan dan bisa tolong menolong," ucapnya.
Mattius mengatakan, permintaan meningkat akan pasokan peti mati ini berdampak pada kuwalahan para karyawannya, bahkan ia mengkaui sempat menolak beberapa permintaan pemesanan peti mati.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Diroling
Bahkan 50 persen karyawan Ario terdampak badai penularan Covid-19. Dia harus memutar otak bagaimana tetap melayani permintaan sehingga membagi jadwal pelayanan antara mengurusi pemakaman, peti mati hingga di rumah duka.
"Sampai staf kita kena kalau saya total hampir 50 persen kena termasuk manajemen. Akhirnya antisipasi mau nggak mau mengurangi servis," ujarnya.
"Misalkan kalau hari ini biasa enam orang di Adijasa maka satu hari ditarik, begitu tugas selesai kembali kantor. Diroling sehingga memangkas hal lain karena keterbatasan karyawan," ucapnya.
Advertisement