Sukses

Soal Makanan dan Minuman dalam Kemasan Plastik, Dokter: Percaya Kata BPOM

Menurutnya, selama kemasan makanan itu digunakan sesuai dengan anjuran BPOM, termasuk air kemasan galon guna ulang masyarakat tidak perlu khawatir.

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis anak Farabi El Fouz meminta masyarakat percaya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) soal makanan dan minuman kemasan plastik.

Menurutnya, selama kemasan makanan itu digunakan sesuai dengan anjuran BPOM, termasuk air kemasan galon guna ulang masyarakat tidak perlu khawatir. 

"Saya tidak pernah melarang masyarakat untuk menggunakan air galon guna ulang. Saya sendiri juga mengkonsumsi air dengan kemasan menggunakan galon guna ulang, tapi dengan cara-cara yang benar seperti yang disampaikan BPOM,” ujarnya dalam keterangan tertulis Rabu (18/8/2021).

Farabi mengatakan, selama kemasan itu sesuai dengan aturan BPOM silakan digunakan. "Tapi kalau misalnya tidak sesuai ya jangan. Jadi, selama BPOM yang ngeluarin arahan kita harus ikuti. Kalau BPOM sudah mengatakan kemasan itu aman, itu sudah jaminan mutu pasti aman,” katanya.

Dia menegaskan kalau sudah terdaftar di BPOM, bahan pangan itu tidak mungkin berbahaya untuk digunakan.

“Tidak mungkin apa yang disampaikan BPOM itu salah, karena BPOM itu punya alat lebih canggih dan ahlinya juga lebih banyak, ujarnya," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Jadi Polimer

Pakar polimer dan plastik ITB Ahmad Zainal mengatakan bahwa dalam proses pembuatan kemasan plastik memang menggunakan aneka bahan kimia berbasis minyak bumi, namun ketika monomer atau komponen bahan plastik tersebut telah menjadi polimer (ikatan) plastik maka sifatnya telah berubah.

“Plastik bersifat inert, tidak bereaksi terhadap lingkungan sekitar, itulah alasan kenapa plastik banyak digunakan sebagai kemasan pangan, karena bisa melindungi kualitas dan rasa makanan di dalamnya,” jelasnya.

Setiap kemasan plastik ada potensi migrasinya ke dalam makanan, oleh karena itu BPOM mengatur tingkat migrasi kemasan yang diperbolehkan agar tidak sampai mengganggu kesehatan.